Jakarta, 5/9 (ANTARA News) - Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hamid Muhammad meminta sekolah-sekolah untuk menjalankan perilaku hidup sehat, program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan sanitasi yang baik untuk meningkatkan kesehatan para siswa.

"Pembiasaan itu jauh lebih penting daripada sekadar diajarkan bagaimana kita membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah," kata Hamid dalam acara Gerakan Nusantara 2018 di Kantor Kemdikbud, Senayan, Jakarta, Rabu.

Hamid mengatakan pelaksanaan program UKS di sekolah-sekolah mulai memudar, padahal itu berperan penting dalam mendukung tumbuh kembang anak untuk hidup sehat dan bersih.

"Sudah lama programnya tapi saya lihat di lapangan itu tinggal papan nama. Hanya sebagian sekolah melakukan UKS ini, itu juga karena ada lomba sekolah sehat," tuturnya.

Hamid mengatakan pihak sekolah harus aktif menerapkan tiga pilar yang menjadi faktor suksesnya program UKS, yaitu pendidikan kesehatan, layanan sekolah yang baik dan pembinaan lingkungan sekolah.

Dia mengatakan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan itu harus dilakukan di sekolah-sekolah. Kemudian, makanan yang dijajakan di kantin sekolah harus bersih dan bergizi.

Terkait layanan sekolah, Hamid meminta para kepala sekolah dan guru-guru untuk memeriksa anak-anak yang belum melakukan imunisasi dan yang punya potensi penyakit.

Dia menuturkan sekolah harus memiliki kerja sama dengan dinas-dinas setempat dan puskesmas. "Jangan biarkan anak kita punya potensi penyakit tapi tidak ditangani dengan baik".

Sementara, pembinaan lingkungan sekolah berkaitan dengan menyediakan lingkungan yang bersih dan sehat bagi siswa, salah satunya terkait masalah sanitasi. Sejak pengelolaan sekolah dasar diotonomikan kepada pemerintah daerah pada 1951, masih ada sekitar 17.000-an sekolah dasar yang tidak punya toilet.

"Mereka itu pakai toilet kalau tidak pinjam ke tetangga, kalau tidak toilet seadanya," tuturnya.

Dia tidak menginginkan toilet di sekolah dalam keadaan bau dan kotor, begitu juga dengan lingkungan sekolah secara keseluruhan. "Dari observasi sementara sekolah kita itu tidak terawat. Mohon tiga pilar UKS ini dilakukan, lakukan kembali apa yang menjadi program UKS".

Baca juga: Sinyal ponsel di sekolah berpengaruh terhadap kehadiran guru

Baca juga: 49 persen SD di Sumba Barat kekurangan fasilitas kebersihan


 

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2018