Makassar  (ANTARA News) - Lima negara, yakni Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia  bertemu dan membahas peluang kerja sama antarnegara yang dikemas dalam talk show "3rd MIKTA Goes To Campus" di Universitas Hasanuddin Makassar.

"MIKTA adalah singkatan Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia yang merupakan kelompok negara yang mengembangkan kemitraan nonformal," kata Direktur Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup  Kementerian Luar Negeri Muhsin Syihab  di  Auditorium Prof Amiruddin Fakultas Kedokteran Unhas, Makassar, Rabu.

MIKTA di bawah keketuaan Indonesia berupaya mendorong perkembangan ekonomi digital di lima negara anggotanya, misalnya dengan menggelar festival usaha rintisan (start up) yang berhasil mempertemukan ratusan pelaku usaha rintisan dari negara-negara MIKTA. 

Kerja sama MIKTA dibentuk pada 2013 di sela-sela Sidang Umum PBB dengan misi ingin memastikan sistem tata kelola global bermanfaat untuk semua negara.

 Pada tahun 2018 ini, kepemimpinan MIKTA dipegang oleh Indonesia yang langsung dipimpin oleh Menteri Luar Negeri. Di masa kepemimpinan ini (sebelumnya dibawah keketuaan Turki), Indonesia memfokuskan diri pada isu keamanan, perdamaian, dan ekonomi kreatif.

Sejalan dengan itu, Kementerian Luar Negeri juga membuat program MIKTA Goes To Campus untuk memperkenalkan dan menyosialisasikan MIKTA di kalangan anak muda dan mahasiswa.

 Ia mengatakan,  MIKTA Goes To Campus ini merupakan acara bincang-bincang yang ketiga. Sebelumnya, acara sejenis telah digelar di Universitas Indonesia dan Universitas Sebelas Maret pada awal 2018.

 MIKTA Goes To Campus III yang mengangkat tema Fostering Creative Economy dan Contributing to Global Peace tersebut menghadirkan pimpinan kedutaan negara anggota, yakni Duta Besar Meksiko untuk Indonesia Armando Gonzalo Alvarez Reina, Kepala Deputi Misi Kedutaan Australia di Jakarta Allaster Cox, Konsuler Kedutaan Republik Korea Selatan di Jakarta, termasuk Muhsin Syihab.  Hadir pula peneliti dari LIPI serta Direktur Eksekutif The Habibie Center. 

 Ketujuh pembicara mengulas banyak hal tentang kehadiran MIKTA, peran dan fungsinya, kendala dan tantangannya dalam memastikan tata kelola global yang aman dan damai serta berkontribusi bagi kemajuan dan kesejahteraan  dunia.

 Muhsin menyatakan inovasi program yang dilakukan Indonesia sangat penting untuk mempertemukan warga dan komunitas MIKTA. Sehingga kemitraan yang terbangun tidak hanya antara perwakilan resmi negara tetapi juga di antara masyarakat dan pelaku usaha.

 Baca juga: Indonesia resmi ketuai MIKTA untuk periode 2018
Baca juga: Indonesia terus dukung kerja sama MIKTA, terutama dalam diplomasi


 

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018