Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan melelang tujuh seri obligasi negara atau Surat Utang Negara (SUN) pada 12 September 2018, untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN.

Keterangan tertulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, di Jakarta, Kamis, menyebutkan jumlah indikatif SUN yang dilelang sebesar Rp10 triliun dengan target maksimal yang dimenangkan Rp20 triliun.

Ketujuh seri obligasi itu adalah seri SPN03181218 (penerbitan baru) dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo 13 Desember 2018 serta seri SPN12190913 (penerbitan baru) dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo 13 September 2019.

Selain itu, seri FR0063 (penerbitan kembali) dengan tingkat kupon 5,625 persen dan jatuh tempo 15 Mei 2023 dan seri FR0064 (penerbitan kembali) dengan tingkat kupon 6,125 persen dan jatuh tempo 15 Mei 2028

Kemudian, seri FR0065 (penerbitan kembali) dengan tingkat kupon 6,625 persen dan jatuh tempo 15 Mei 2033, seri FR0075 (penerbitan kembali) dengan tingkat bunga 7,5 persen dan jatuh tempo 15 Mei 2038 serta seri FR0076 (penerbitan kembali) dengan tingkat bunga 7,375 persen dan jatuh tempo 15 Mei 2048.

Penjualan SUN akan dilaksanakan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan Bank Indonesia dan bersifat terbuka, menggunakan metode harga beragam.
Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif (competitive bids) membayar sesuai imbal hasil yang diajukan.

Sedangkan, pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian nonkompetitif akan membayar sesuai dengan imbal hasil rata-rata tertimbang dari penawaran pembelian kompetitif yang dinyatakan menang.

Pemerintah memiliki hak untuk menjual ketujuh seri SUN tersebut lebih besar atau lebih kecil dari jumlah indikatif yang ditentukan. SUN yang akan dilelang mempunyai nominal per unit sebesar Rp1 juta.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2018