Jakarta (ANTARA News) - Penyanyi dancedhut yang tengah fenomenal, Siti Badriah, meluncurkan album kedua bertajuk "Lagi Syantik" sebagai perwujudan atas impiannya tahun ini.

"Ya Alhamdulillah akhirnya beberapa impian Sibad tahun ini tercapai. Jadi tahun ini, aku memang ingin punya album dan sekarang sudah rilis. Ini yang kedua," ucap Sibad dalam peluncuran album "Lagi Syantik" di Jakarta, Kamis.

Wanita yang akrab disapa Sibad itu, memang sedang berada di puncak ketenaran karena single  "Lagi Syantik" berhasil mengantongi lebih dari 330 juta viewers di YouTube.

Selain itu, dia juga berada di posisi empat Chart Billboard YouTube, posisi enam Chart YouTube Global Top Song dan posisi empat Chart YouTube Global Top Music Video.

Baca juga: Komentar Jevin Julian soal aransemen "Lagi Syantik"

Baca juga: Aransemen "Lagi Syantik" dikritik, ini tanggapan Siti Badriah


Prestasi ini luar biasa, sebab Sibab adalah satu-satunya penyanyi dangdut yang bisa mendunia dengan masuk Chart Musik Billboard.

Album yang berada di bawah naungan label Nagaswara, JMSI dan KFC tersebut terdiri dari 12 lagu.

Beberapa di antaranya adalah single hits seperti "Mama Minta Pulsa", "Cinta Tak Harus Memiliki", "Lagi Syantik", "Aku Kudu Kuat", dan "Astaghfirullah".  Selain itu, ada juga "Harus Rindu Siapa", "Undangan Mantan", "Sandiwaramu Luar Biasa", "Ketemu Mantan", "Sama-Sama", "Merege Hese" dan "Nasib Orang Miskin".

Baca juga: GBK karaoke massal lagu RAN dan "Lagi Syantik"

Baca juga: Video "Lagi Syantik" hampir tembus 300 juta view, Nagaswara gelar sayembara


"Lagu aku di album ini ada yang EDM, ada juga yang mellow. Management yang atur, management yang tahu pasar," terang gadis kelahiran 11 november 1991 itu.

Sibad berharap prestasi yang diraihnya saat ini bukanlah puncak dari karirnya. Sebab, dia ingin terus berkarya dengan "Lagi Syantik" berikutnya.

"Semoga ini awal dari karir aku sih sebenarnya. Kalau puncak kan sudah kelar, jangan dong amit-amit. Ini awal dari karir aku, gitu sih aku mikirnya," tutup Sibad.
 

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018