Jakarta (ANTARA News) - PT Elnusa menargetkan dapat meraih dana hingga 100 juta dolar AS dalam penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) sebesar 20 persen yang direncanakan Desember 2007. "Tapi, target itu tergantung pasar juga," kata Dirut Elnusa Eteng Abdul Salam ketika dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu. Ia mengatakan, dana IPO akan dialokasikan untuk melunasi sebagian utang Elnusa dan juga pengembangan bisnis. Eteng mengatakan, pihaknya sudah menunjuk Mandiri Sekuritas sebagai penjamin emisi (underwriter) dalam suatu proses tender. IPO Elnusa merupakan amanat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diselenggarakan 16 Juli 2007. Mengenai rencana pembangunan kilang Bojanegara, Banten, menurut Eteng, pihaknya menyerahkan ke PT Pertamina (Persero) selaku induk perusahaan Elnusa. "Kami akan lebih fokus ke bisnis upstream (hulu) migas," ujarnya. Kilang berkapasitas 300 ribu barel per hari senilai 5,6 miliar dolar AS itu merupakan proyek kerja sama Indonesia dan Iran yang ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Ahmadinejad beberapa waktu lalu. Kegiatan usaha Elnusa secara umum dibagi menjadi tiga yakni oil and gas services yang dijalankan empat anak perusahaan yakni Elnusa Geosains, Elnusa Drilling Services, Elnusa Oilfield Services, dan Elnusa Petrofin. Bidang usaha lainnya yakni oil and gas asset based yang dikerjakan Elnusa Bangkanai Energy Ltd dan bidang information and communication technology yang dikerjakan enam anak perusahaan yakni Patra Nusa Data, Elmik, Sigma Cipta Utama, Elnusa Rentrakom, Patra Telekomunikasi Indonesia, dan Infomedia Nusantara. Dari ketiga bidang usaha itu oil and gas services yang memberikan kontribusi terbesar bagi Elnusa. Saat ini, saham Elnusa dimiliki Pertamina 51,38 persen, PT Tri Daya Esta 46,44 persen, PT Danareksa Daiwa NIF Ventures 1,94 persen, karyawan PT Elnusa 0,15 persen, Yayasan Hari Tua 0,07 persen dan Koperasi Karyawan Elnusa 0,01 persen.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007