Badung, Bali (ANTARA News) - Shaggy Dog menyuguhkan penampilan segar dan ceria untuk membuat penonton berdansa, di antara deretan penampil beraliran rock hingga folk di lima panggung Soundrenaline 2018, Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali, Minggu.

Band beraliran ska asal Yogyakarta itu berhasil membuat penonton di Stage Platinum berdansa sejak awal hingga akhir pertunjukan selama 45 menit sejak 19.00 WITA, berkat deretan lagu berirama ceria yang mereka tampilkan.

"Kembali Berdansa" membuka pesta joget di panggung Platinum, yang membuat kerumunan penonton langsung bergoyang dan bernyanyi bersama. Lagu bernuansa ska-reggea itu memiliki tempo sedang dengan sentuhan trompet yang khas sehingga membuat penonton larut sejak awal pertunjukkan mereka.

"Kere Hore" dari album "Putra Nusantara" keluaran 2016 dan "Doggy-Doggy" pada lagu ketiga seolah masih menjadi pemanasan bagi penonton yang menanti sederet lagu andalan  Shaggy Dog.

"Jalan-Jalan" yang menjadi lagu terakhir dalam album "Kembali Berdansa" menjadi magnet bagi penonton bergoyang lebih lepas. Sebagian penonton lainnya berupaya menembus kerumunan agar lebih dekat dengan panggung.

Setelah memainkan "Pesta", lagu "Ditatto" dari album "Bersinar" yang rilis pada 2009 memberikan suguhan unik saat Yoyo memainkan solo drum dan personel lainnya mundur ke belakang.

"Sayidan" dan "Ambilkan Gelas" yang sudah menjadi lagu panggung mereka otomatis membuat penonton tidak berhenti bergoyang.

Puncak kemeriahan terjadi di ujung penampilan Shaggy Dog yang membawakan "Monkey Man" yang dipopulerkan The Specials di era 60-an.

"Monkey Man" benar-benar menjadi penutup yang menyenangkan dari Shaggy Dog untuk membawa penonton menikmati musik sambil berdansa sepanjang pertunjukkan itu.

Baca juga: Pee Wee Gaskins bawa nuansa 90-an ke panggung Soundrenaline

Baca juga: Vakum 7 tahun, Padi Reborn obati kerinduan penggemar Soundrenaline

Baca juga: Red Jumpsuit Apparatus jadi tamu kejutan Soundrenaline 2018

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018