Arso, Papua (ANTARA News) - Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-Papua Nugini (PNG) Yonif 121/Macan Kumbang berhasil mengamankan sebanyak dua ton lebih kulit kayu masohi tanpa dokumen resmi selama bertugas enam bulan dari Maret hingga Agustus 2018.

Komandan Batalyon Yonif (Danyonif) 121/MK Lekol Inf Imir Faizal di Kampung Wonorejo, Arso, Kabupaten Keerom, Papua, Minggu mengatakan, kulit kayu masohi itu merupakan barang selundupan dari Papua Nugini (PNG) yang dibeli oleh warga setempat.

"Hanya saja tidak dibekali dengan dokumen resmi sehingga sementara waktu ini kami tahan sampai dokumen resmi diurus. Kasus ini juga kami berkoordinasi dengan pihak Bea Cukai dan karantina setempat," katanya didampingi perwira penghubung dan topografi, Kapten Inf A Tampubolon.

Menurut dia, penggagalan penyelundupan kulit kayu masohi sebanyak itu didapatkan ketika jajarannya menggelar patroli dan razia (sweeping) di dua tempat dan waktu yang berbeda. Salah satunya di Kampung Yabanda, Distrik Senggi, pada awal Mei lalu.

"Pertama itu kulit kayu masohi sebanyak 1,1 ton di Yabanda dan kedua itu Agustus lalu sebanyak 1 ton kulit kayu masohi yang masih dititip di Pos Ampas, menunggu dokumen lengkap baru dikembalikan kepada pemiliknya," katanya.

Selain menggagalkan penyelundupan kulit kayu masohi, dalam kurun waktu enam bulan terakhir narkotika jenis ganja sebanyak 4 kilo gram (Kg) lebih beserta oknum warga juga berhasil diamankan.

"Ini sudah termasuk 88 pohon ganja siap panen yang ditanam dibalik batang pohon yang tumbang dan disela-sela tanaman jagung. Bahkan ada yang kami temukan di kebun yang dipagar keliling," katanya.

Sedangkan oknum warga yang ditangkap bersama barang bukti ganja, sebanyak 15 orang. Ada yang berstatus pelajar SMP, mahasiswa dan pekerja bangunan.

"Kalau mahasiswa ini yang mencoba menyelundupkan ganja seberat 1,5 Kg dan telah diserahkan ke Polres Keerom untuk penanganan hukum lebih lanjut," katanya.

Mengenai senjata api, Imir mengungkapkan sebanyak empat pucuk senjata api rakitan yang secara sadar diserahkan oleh masyarakat Kabupaten Keerom.

"Tiga pistol dan satu senjata api laras panjang, semuanya rakitan dan ada juga yang serahkan amunisi jenis ruger. Kalau saat sweeping malah ada yang kami temukan oknum warga membawa amunisi jenis revolver dan amunisi ukuran 5,56 MM," katanya.

Baca juga: Satgas Pamtas Yonif 511/Dibyatara Yodha amankan kayu gaharu buaya
Baca juga: Satgas Pamtas gagalkan penyelundupan 4,2 kilogram sabu-sabu asal Malaysia
Baca juga: Satgas Pamtas yonif 410/Alugoro mengajar di perbatasan Papua

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018