Jakarta (ANTARA News) - Pasca insiden penembakan yang terjadi dalam turnamen "Madden 19" bulan lalu di Jacksonville, Florida, Amerika Serikat, sejumlah penyelenggara turnamen game berencana akan memperketat pengamanan dalam event-event mendatang.

Langkah pengamanan tambahan yang akan diambil meliputi pemasangan detektor logam, pemeriksaan menyeluruh terhadap peserta dan penjagaan oleh petugas keamanan bersenjata.Seperti dilansir endgadget, Minggu.

Namun, penyelenggara turnamen SoCal Regionals (SCR) membawa kebijakan pengamanan ke level selanjutnya, dengan meminta peserta membuka atau membongkar gamepad yang mereka bawa untuk kepentingan pemeriksaan sebelum memasuki lokasi acara.

Pengumuman itu mendapat respons yang beragam, dengan beberapa pihak memuji langkah pengamanan tambahan dari panitia tersebut dan di pihak lain menyebut pengamanan tersebut terlalu berlebihan.

"Meskipun saya memahami respons tersebut, saya merasa langkah itu sebagai kepanikan dan keinginan dari komunitas yang menunjukkan sikap reaktif," ujar peserta turnamen "Street Fighter V" Brian "Brian F" Foster kepada Kotaku.

"Permintaan agar para pemain membongkar gamepad mereka, bahkan untuk gamepad sederhana tidaklah mudah untuk dibongkar selain dengan melepas beberapa baut untuk membongkar panelnya, merupakan respons yang berlebihan," tambahnya, seraya menyinggung membongkar gamepad dapat memengaruhi kinerja gamepad. Beberapa pihak lainnya malah mengkhawatirkan bahwa tindakan itu bisa menghilangkan aspek garansi after-sale dalam gamepad tersebut.

Dalam kabar terbaru yang dipublikasikan pada Jumat, pihak penyelenggara turnamen Level Up sedikit melonggarkan kebijakan pengamanan terbarunya itu, seraya mengatakan bahwa gamepad yang mudah dibuka dengan sebuah tombol akan diperiksa demi kepentingan pengamanan namun gamepad yang ditutup dengan baut akan terlebih dahulu menjalani pemeriksaan visual.

Jika terdapat hal mencurigakan, peserta akan diminta untuk membongkar gamepad mereka. Level Up juga mengatakan pihaknya juga berupaya menempatkan mesin pemindai x-ray.

"Sejak pemberitahuan awal atas kebijakan pengamanan kami untuk SCR, kami menerima beragam respons mulai dari respons sangat positif hingga kritik keras. Tidak ada solusi tunggal yang dapat memuaskan semua pendapat, namun kami berupaya keras untuk menemukan jalan tengah dengan menyeimbangkan keamanan, kenyamanan dan kekhawatiran," ujar Level Up. 

Turnamen-turnamen semacam ini menciptakan situasi rumit bagi penyelenggara event, terutama kondisi saat ini yang menyerukan peningkatan pengamanan. 

Dengan banyaknya peserta yang datang membawa perlengkapan masin-masing untuk bertanding, kemungkinan terdapat banyak hal yang perlu diperiksa.

Justin Wong kepada Kotaku mengatakan bahwa kendati langkah pengamanan tambahan itu terlihat "sedikit ekstrem", dia menambahkan "Itu lebih baik demi keamanan ketimbang menyesal nantiya."

"Sebagai penyelenggara event, Anda harus mendengarkan semua respons dan membuat keputusan yang memprioritaskan keamanan terlebih dahulu. Kami menjalankan event komunktas dan mendengar respons mereka. Respons paling menonjol seputar SoCal Regionals saat ini didominasi mengenai keamanan. Kalau kami tidak melakukan sesuatu terhadap hal tersebut, kami tidak melayani komunitas," kata COO Level Up Jimmy Nguyen kepada Kotaku.
 

  Baca juga: Trump tuding video game penyebab kekerasan di dunia nyata

Baca juga: Senat Florida tolak rencana persenjatai guru kelas

Baca juga: Remaja AS penggemar senjata: "itu adalah gaya hidup"


 

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018