Kami ingin seluruh anak bebas campak dan Rubella sesuai program pemerintah,
Banjarbaru,  (ANTARA News) - Sebanyak 37 warga Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, dinyatakan positif menderita penyakit Rubella dari hasil pemeriksaan 40 sampel yang di uji laboratorium untuk lebih memastikan penyakitnya.

"Kami mengirimkan 40 sampel darah penderita yang diduga telah menderita campak dan rubella. Hasil uji laboratorium 37 positif Rubella," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru Agus Widjaja, Senin.

Ia mengatakan, sebelumnya dari hasil pemeriksaan terhadap santri dua pondok pesantren di kota itu, diduga sebanyak 52 orang terkena campak dan Rubella sehingga diambil sampel untuk uji lab.

Dijelaskan, 40 sampel dikirimkan ke laboratorium di Surabaya dan hasil ujinya ternyata 37 dinyatakan positif menderita Rubella yang penularan virusnya sangat mudah dan cepat.

"Sebanyak 52 orang yang semula diduga terkena campak dan Rubella diminta tidak beraktivitas di pondok pesantren sehingga beristirahat di rumah dan kondisi mereka sudah membaik," ungkapnya.

Ditekankan, penyakit Rubella disebabkan virus sehingga sangat mudah penularannya yakni melalui butiran liur di udara yang dikeluarkan penderita melalui batuk atau bersin saat saling berdekatan.

Penyakit infeksi itu dapat dicegah menggunakan vaksin dan dikenal dengan ruam merah yang khas pada kulit dan Rubella pada umumnya menyerang anak-anak dan remaja sehingga mudah menular.?

"Banyaknya jumlah penderita yang positif terserang Rubella disikapi dengan pemberian vaksinasi MR yang merupakan program nasional pemerintah sehingga kami berupaya mencapai target," ucapnya.

Dikatakan, sejak awal Agustus target imunisasi MR (measles rubella) bagi anak sekolah di Kota Banjarbaru sebanyak 60 persen tetapi hingga akhir bulan target baru mencapai setengahnya.

"Pemberian vaksin sempat tertunda karena pro dan kontra sehingga tidak mencapai target. Tapi sekarang karena pentingnya vaksin sehingga kami bekerja maksimal selama September," ujarnya.

Ditambahkan, pihaknya akan lebih memaksimalkan sosialisasi diikuti pemberian vaksinasi bagi siswa di sekolah maupun santri di sejumlah pondok pesantren yang tersebar di berbagai pelosok Banjarbaru.

"Kami ingin seluruh anak bebas campak dan Rubella sesuai program pemerintah sehingga akan semakin memaksimalkan sosialisasi dan pemberian vaksinasi terutama pada anak sekolah," katanya.*

Baca juga: Dokter: penggunaan vaksin MR cegah cacat lahir

Baca juga: Bio Farma kembangkan vaksin MR halal


 

Pewarta: Yose Rizal
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018