"Secara teknologi, kami bangga dapat mempelopori cara dan pilihan berbelanja yang berbeda sesuai dengan dinamika masyarakat urban," kata Presiden Direktur JD.ID Zhang Li dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Senin.
Li menambahkan terobosan yang dilakukan JD.ID melalui inovasi bernama JD.ID Virtual ini dapat memudahkan para pelanggan dalam mengakses maupun memenuhi kebutuhan keseharian meski sedang melakukan perjalanan.
JD.ID Virtual yang telah hadir di sembilan stasiun kereta utama di sekitar Jabodetabek ini menawarkan cara berbelanja ritel modern yang praktis dan inovatif dengan mengedepankan konsep belanja tanpa batas dan non-tunai.
"Konsep berbelanja yang tak mengenal batas telah sesuai dengan semangat dan nilai-nilai perusahaan untuk memberikan solusi nyata bagi industri ritel modern sekaligus menjalankan amanah untuk memajukan Indonesia," kata Li.
Pada sembilan lokasi utama tersebut, para pelanggan setia JD.ID maupun konsumen lainnya, dapat "berbelanja" dengan memindai kode QR melalui aplikasi JD.ID pada papan iklan berupa rak berisi produk kebutuhan rumah tangga secara virtual.
Setelah selesai melakukan transaksi, seluruh barang kebutuhan sehari-hari yang dibeli tersebut akan diproses dan diantar ke alamat yang diinginkan seperti berbelanja secara daring.
Saat ini, stasiun kereta menjadi lokasi yang pas untuk pengenalan terhadap JD.ID Virtual karena merupakan salah satu lokasi yang penting dalam rutinitas masyarakat urban yang tinggal di sekitar Jabodetabek.
Data PT Kereta Commuter Indonesia menyatakan, rata-rata jumlah pengguna KRL per hari mencapai 1.001.438 orang pada hari kerja, dengan rekor jumlah pengguna terbanyak dalam satu hari adalah 1.154.080 orang.
Untuk tahap awal, JD.ID Virtual dapat diakses pada stasiun berikut yaitu Jakarta Kota, Sudirman, Sudimara, Juanda, Gondangdia, Cikini, Tebet, Pasar Minggu dan Depok Baru.
Secara keseluruhan, layanan inovasi berbelanja JD.ID Virtual ini diharapkan bisa membantu pelanggan untuk mendapatkan pengalaman berbelanja barang kebutuhan sehari-hari dengan lebih mudah serta harga yang lebih kompetitif.
Baca juga: Bos JD.com sempat ditangkap atas tuduhan perkosaan
Baca juga: JD.com berencana rambah pasar Eropa
Baca juga: Saingi Alibaba, Google investasi 550 juta dolar AS di JD.com
Pewarta: Satyagraha
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018
