Yogyakarta, 11/9 (ANTARA News) - Pasar Rakyat Nusantara yang akan memamerkan ratusan produk UKM dari Sabang sampai Merauke siap meramaikan gelaran Sidang Umum ke-35 International Council of Women (ICW) dan Temu Nasional 1.000 Organisasi Perempuan Indonesia di Grand Inna Garuda, Yogyakarta.

Ketua Bidang Pameran, Venue, dan Akomodasi Pantia Sidang Umum ke-35 ICW Renny Soviahani di Yogyakarta, Selasa, mengatakan penyelenggaraan Pasar Rakyat Nusantara yang akan berlangsung 12-19 September itu didukung oleh 35 BUMN melalui masing-masing UKM binaan.

"Penyelenggaraan acara berskala internasional ini menjadi kesempatan kami untuk membantu mengangkat potensi produk UKM nasional," kata Renny.

 Menurut Renny, Pasar Rakyat Nusantara yang berada di salah satu sudut Grand Inna Garuda terdiri atas tiga kelompok tenan yaitu fesyen, kuliner, dan artwork atau kerajinan dengan produk-produk yang telah terseleksi baik dari sisi kualitas maupun kelayakan jual.

 Aneka produk yang dijual, ia mencontohkan, untuk fesyen mulai dari batik, songket, hingga aneka asesori dengan desain khas dari 34 provinsi dan berkualitas ekspor. Sedangkan untuk kuliner sebagian besar adalah aneka makanan kering, kecuali produk Kopi Papua yang secara khusus bisa langsung dinikmati pengunjung dengan dilayani para barista Papua yang didatangkan langsung di lokasi penjualan.

 "Harga produknya beragam untuk kerajinan dan fesyen mulai yang termurah Rp50 ribu dan yang termahal bisa mencapai Rp200 juta. Bisa dibeli secara langsung atau bisa ditindaklanjuti melalui toko online Blanja.com ," kata Renny yang juga Direktur PT Pesonna Indonesia Jaya ini.

Mengingat ribuan tamu dan delegasi dari luar negeri akan hadir dalam Sidang Umum ke-35 ICW, Renny optimistis minimal 70 persen produk UKM bisa terjual dalam Pasar Rakyat Nusantara.

"Saya berani menargetkan karena potensi pasarnya besar sekali. Bayangkan nanti ada tamu tidak kurang dari 1.500 orang dari domestik, dan 200 orang delegasi dari 44 negara," kata dia.

Ia berharap para tamu dan pengunjung yang hendak membeli produk di Pasar Rakyat Nusantara lebih mengutamakan transaksi pembayaran secara digital atau nontunai. Sejumlah bank yang terhimpu dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) siap mendukung fasilitas mesin electronic data capture ( EDC) untuk pembayaran nontunai.?

 "Sehingga untuk transaksi di Pasar Rakyat Nusantara ini memang kami usahakan semuanya `cashless`, meskipun yang ingin bertransaksi secara tunai tetap kami layani," kata dia.

Saat ini, menurut Renny, untuk persiapan Pasat Rakyat Nusantara sudah mencapai 90 persen. Tercatat ada 35 UKM yang saat ini mendaftar dan diperkirakan jumlahnya masih akan bertambah.

"Produk-produk yang akan dipamerkan hari ini sudah datang, tinggal penataan saja," kata dia.

Tahun ini Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggaraan "The 35th General Assembly of International Council of Women" atau Sidang Umum ke-35 Dewan Perempuan Dunia 12-20 September 2018. Dalam acara yang akan dibuka Presiden Joko Widodo itu juga akan berlangsung Pertemuan Nasional 1.000 Organisasi Perempuan Indonesia.

Selain Sidang Umum ICW 2018 selaku penyelenggara, menurut dia, acara itu juga digelar bersama dengan Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Kementerian BUMN, dan didukung penuh oleh 35 BUMN yang terlibat secara langsung menyukseskan acara, termasuk Perum LKBN Antara. (L007).

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Jaka Sugiyanta
Copyright © ANTARA 2018