Pontianak (ANTARA News) - Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Singkawang Mursalin mengatakan, Tim Kemenkes RI menilai bahwa wabah hepatitis A di Singkawang hanya merupakan "pseudo epidemik".

"Pseudo epidemik artinya non realita atau bukan kondisi yang sebenarnya atau maya," kata Mursalin, Selasa.

Dari 262 kasus suspect hepatitis A yang dilaporkan ke Dinas Kesehatan Singkawang, tapi setelah dikroscek oleh tim Kemenkes RI ternyata hanya ada sebanyak 166 suspect hepatitis A.

"Hal itu dikarenakan, orang yang dilaporkan ternyata sudah pulang dari rumah sakit karena sudah sembuh atau mengalami penyakit lain," ujarnya.

Kemudian, dari 166 yang terverifikasi ternyata yang dinyatakan suspect hepatitis A hanya 99 orang. Dari 99 orang ini yang diambil sampel darahnya hanya 71 orang.

"Sementara yang positip hepatitis A dari 71 sampel darah yang di uji laboratorium hanya 37 orang," ungkapnya.

Dia menambahkan, hasil sampel air dan darah penderita yang diduga hepatitis A di Singkawang saat ini sedang diuji laboratorium tim Kemenkes RI.

Dalam pengujiannya, lanjut dia, tim Kemenkes RI melibatkan tim laboratorium dari Balai Teknik Kesehatan BTKL Jakarta.

"Saat ini sedang diuji, mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah diketahui hasilnya," katanya.

Baca juga: Kemenkes: jaga perilaku hidup bersih cegah Hepatitis A
Baca juga: Kemenkes: tidak perlu panik kasus hepatitis A
Baca juga: Hepatitis A memicu peliburan satu sekolah di Singkawang

 

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2018