Misalnya Garuda Indonesia. Di Garuda kita butuhkan eskpertis yang bagaimana. Jadi itu semua kita analisa secara total. Tujuannya untuk tingkatkan kinerja bumn, kerja lebih erat antara dewan komisaris dan direksi
Jakarta, (ANTARA News) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menjelaskan alasan dibalik banyaknya pergantian Direktur Utama di perusahaan BUMN yang sebenarnya merupakan hal lumrah.

"Ya biasa itu putaran saja," kata Rini di Jakarta, Rabu.

Lebih lanjut Rini menjelaskan bahwa pergantian Direktur Utama selalu melihat sesuai kebutuhan serta kemampuan dari individu sendiri.

Sehingga, alasan pergantian antar jajaran direktur di perusahaan BUMN lebih pada kebutuhan dalam menghadapi tantangan terhadap BUMN kedepannya.

"Misalnya Garuda Indonesia. Di Garuda kita butuhkan eskpertis yang bagaimana. Jadi itu semua kita analisa secara total. Tujuannya untuk tingkatkan kinerja bumn, kerja lebih erat antara dewan komisaris dan direksi," kata Rini. 

Sejumlah nama yang muncul menggantikan Pahala N Mansury (Direktur Garuda Indonesia) adalah  Direktur Utama PT Pelindo III I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau akrab disapa Ari Askhara yang juga mantan Direktur Keuangan Garuda Indonesia.
 
Sebelumnya, Mantan Direktur Pertamina Gigih Prakoso Soewarto kini menjabat sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (PGN).

Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB), Gigih Prakoso yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Manajemen Investasi dan Risiko PT Pertamina (Persero) sejak bulan Agustus 2017 didapuk menggantikan Jobi Triananda Hasjim selaku Direktur Utama PGN sebelumnya.

Baca juga: Rini: Pencopotan Refly Harun dari Jasa Marga hanya perputaran

Baca juga: Ini profil Dirut baru Pertamina, Nicke Widyawati


Baca juga: Mantan Direktur Pertamina kini jabat Direktur Utama PGN

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018