Jakarta (ANTARA News) - PT Honda Prospect Motor (HPM) menyatakan penguatan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah yang terjadi belakangan  ini berimbas pada naiknya harga mobil Completely Built Up (CBU) -- mobil yang diimpor dari luar negeri dalam keadaan utuh -- mereka sebesar satu persen.

"Model CBU ada kenaikan sampai sekitar satu persen," ujar Marketing & After Sales Service Director PT HPM, Jonfis Fandy di Jakarta, Rabu.

Kenaikan harga tersebut dialami oleh mobil-mobil CBU Honda seperti Accord, City, Civic, Civic Hatchback, Odyssey, dan Type R.

Sementara itu, untuk mobil berjenis Completely Knock Down (CKD) -- mobil yang dirakit di dalam negeri-- Jonfis belum dapat memastikan apakah harga jualnya juga akan mengalami kenaikan dalam waktu dekat.

Saat ini, kata dia, pihaknya masih terus memantau pergerakan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah yang masih terus mengalami fluktuasi.

"Mudah-mudahan bisa menjadi lebih baik dalam waktu yang lebih cepat," ucap Jonfis.

Baca juga: New Honda HR-V terjual 3.445 unit Agustus 2018

PT. HPM pada hari ini juga mengumumkan harga resmi untuk salah satu mobil CKD-nya, All New Honda Brio. 

Brio generasi kedua ini ditawarkan dalam lima varian, yang terdiri atas All New Honda Brio Satya S/M/T, All New Honda Brio Satya E M/T, All New Honda Brio Satya E CVT, All New Honda Brio RS M/T dan All New Honda Brio RS CVT.

Tipe termurah, yakni All New Honda Brio Satya S M/T dibanderol dengan harga Rp139.000.000, Sedangkan untuk varian termahal dipegang oleh All New Honda Brio RS CVT dengan harga Rp190.000.000.

Bila dibandingkan dengan harga Brio generasi pertama, ada kenaikan harga untuk masing-masing tipenya. 

Misalnya untuk All New Honda Brio Satya S M/T, harganya lebih mahal Rp6.000.000 dibanding Brio Satya S M/T generasi pertama. Harga untuk All New Honda Brio RS CVT juga melonjak sekitar Rp10 juta bila dibandingkan dengan Brio RS CVT generasi sebelumnya.

Baca juga: Honda umumkan harga All New Brio
Pewarta:
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018