Saat ini ada 25 ribu pengemudi (termasuk Hanoi) dengan jumlah unduhan 1,5 juta kali
Hanoi (ANTARA News) - Belasan pengemudi sepeda motor mengenakan jaket merah beserta helm cetok berwarna senada dan bertuliskan Go-Viet menanti calon penumpang di depan salah satu hotel di kota Hanoi, Vietnam, Rabu pagi. 

Melalui aplikasi Go-Viet, calon penumpang bisa memesan kendaraan roda dua berbasis daring yang merupakan perpanjangan tangan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Go-Jek) bersama warga lokal itu. 

Aplikasi ini harus Anda unduh dulu di Play Store dan App Store kendati sudah memiliki aplikasi Go-Jek di Tanah Air. Berbeda dengan aplikasi Go-Jek yang bernuansa warna hijau, Go-Viet didominasi warna merah, sama seperti seragam para pengemudinya. 

Selain itu, baru ada dua jasa yang bisa Anda manfaatkan, yakni Go-Bike (untuk memesan moda sepeda motor) dan Go-Send (jasa pengiriman barang). Promosi-promosi dalam bahasa Vietnam juga terpampang di laman utama. 
 
Tangkapan layar Go-Viet (ANTARA News/Lia Wanadriani Santosa)


Sama seperti cara memesan melalui Go-Jek, calon penumpang tinggal memasukkan lokasi yang ingin dituju dan titik penjemputan. Lokasi yang saat ini ingin dituju adalah salah satu kawasan pusat kota Hanoi, 25 Thong dengan titik penjemputan di 44B Ly Thuong Kiet Street. Jarak tempuhnya sekitar 1,4 km dengan tarif 10.000 Dong Vietnam.
 
Tangkapan layar aplikasi Go-Viet (ANTARA News/Lia Wanadriani Santosa)


Sensasi berkendara bersama Go-Viet kurang lebih sama seperti saat menggunakan Go-Jek di Tanah Air. Motor pengemudi bisa menyelip di sana- sini, membelah padatnya jalanan Hanoi. 

Kecepatan berkendara rata-rata sekitar 20-30 km/jam, karena memang kondisi jalanan saat itu sekitar pukul 9.00 waktu Hanoi relatif padat. Suasana kota Hanoi yang sibuk dengan hiruk pikuk warganya juga sekilas tersaji.

Sama seperti di Indonesia, Anda juga bisa menemukan pengemudi Go-Viet wanita dan Huong (44) salah satunya. Dia mengaku baru-baru ini bergabung dengan Go-Viet. "Ya, saya baru bergabung. Kami bagian dari Go-Jek," kata dia yang kala itu berkendara sembari mengenakan sepatu bertumit tinggi. 
 
Pengemudi Go-Viet, Huong (44) (ANTARA News/Lia Wanadriani Santosa)


25 ribu mitra Go-Viet

Co-Founder dan CEO Go-Viet, Duc Nguyen mengungkapkan aplikasi Go-Viet sudah bermitra dengan hampir 25 ribu mitra pengemudi di dua kota, yakni kota Ho Chi Minh dan Hanoi hingga September ini. 
 
Co-Founder dan CEO Go-Viet, Duc Nguyen di Hanoi, Rabu (12/9/2018). (ANTARA News/Lia Wanadriani Santosa)


Warga Vietnam yang ingin bergabung menjadi mitra driver Go-Viet perlu menyertakan empat jenis surat dalam lamaran mereka, yakni kartu identitas penduduk, surat izin mengemudi, surat keterangan bebas tindak kriminal dan surat yang menyatakan usia kendaraan tidak lebih dari 10 tahun. 

Di Ho Chi Minh, aplikasi ini sudah resmi beroperasi pada Agustus lalu, sementara di Hanoi baru hari ini dan total unduhan Go-Viet saat ini mencapai 1,5 juta kali. 

"Ho Chi Min adalah kota dengan pusat bisnis terbesar, dua kali dari Hanoi. Keduanya dua kota besar di Vietnam. Saat ini ada 25 ribu pengemudi (termasuk Hanoi) dengan jumlah unduhan 1,5 juta kali," kata dia kepada awak media di Hanoi, Rabu. 

Lebih lanjut, dia mengatakan aplikasi ini merupakan kerjasama tim manajemen lokal Vietnam dengan dukungan teknologi dan finansial dari Go-Jek sebagai mitra startegis. 

"Kami sangat mengapresiasi masuknya Go-Jek ke Vietnam. Go-Viet adalah platform yang menyediakan layanan lokal berupa kendaraan (sepeda motor untuk saat ini) dan kami ingin masyarakat Vietnam tahu alasan kami membangun merek ini," papar Nguyen. 

Dia berharap nantinya, aplikasi ini bisa beroperasi seluas mungkin di wilayah Vietnam. 

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, CEO dan founder Go-Jek, Nadiem Makarim bangga bisa berbagi teknologi Indonesia yang bermanfaat bagi masyarakat di negara lain untuk meningkatkan efisiensi dalam mobilitas urban dan yang tidak kalah penting dalam peningkatan kesejahteraan. 

“Kesuksesan Go-Viet membuktikan bahwa saat ini masyarakat Vietnam membutuhkan pilihan layanan yang lebih aman, bisa diandalkan dan nyaman. Konsumen membutuhkan lebih banyak pilihan, sementara pasar membutuhkan kompetisi supaya industri bisa terus berkembang," tutur dia. 

“Kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah Vietnam dan masyarakat Vietnam yang mendukung dan menyambut kami dengan hangat. Kami juga ingin berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia yang terus memberikan dukungan sehingga kami bisa go-internasional," sambung Nadiem. 

Baca juga: Go-Viet resmi beroperasi di dua kota Vietnam

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018