Jakarta, (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) merencanakan untuk membentuk indeks saham baru sebagai acuan manajer investasi dalam beraktivitas di pasar modal.

"Kami mengundang para manajer investasi, kita hearing dan sampai pada kesimpulan untuk menerbitkan yang 'most liquid', tetapi juga free float (jumlah saham beredar)," ujar Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan pembentukan indeks saham baru itu juga berdasarkan praktik pada umumnya di beberapa bursa dunia, misalnya indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) dan indeks The Financial Times Stock Exchange (FTSE).

Ia mengemukakan kriteria saham-saham yang masuk dalam indeks baru itu tidak akan jauh berbeda dengan kelompok 45 saham unggulan (indeks LQ45).

Rencananya, lanjut dia, maksimal efek yang masuk dalam komposisi indeks saham baru itu sebanyak 70 saham perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia.

"Diharapkan menjadi acuan penerbitan reksa dana dan exchange traded Fund (ETF)," katanya. 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018