Jakarta (ANTARA News) - Grab Indonesia memberikan tanggapannya terkait ekspansi yang dilakukan oleh pesaingnya, Go-Jek ke Vietnam. Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata mengatakan Grab memiliki sejarah panjang di Vietnam dan telah hadir di negara tersebut selama 4 tahun di 36 kota.

"Kehadiran kami di negara Asia Tenggara itu sudah tahunan, bahkan GrabBike di Vietnam sudah ada sebelum GrabBike lahir di Indonesia," kata Ridzki di Jakarta, Kamis.

Ridzki menuturkan layanan yang dihadirkan Grab di Vietnam, seperti GrabBike, GrabFood dan GrabExpress mengalami pertumbuhan yang sangat baik.

Selain itu, kata dia, Grab juga selalu mengedepankan aspek keselamatan dan kenyamanan, baik bagi mitra pengemudi maupun penumpangnya, lewat berbagai fitur dan kebijakan. 

"Keselamatan selalu menjadi prioritas Grab. Saya tidak dapat mengatakan hal yang sama untuk pesaing kami yang mementingkan akuisisi pelanggan dibandingkan proses perekrutan mitra kemudi yang ketat untuk menjaga keselamatan," ucap Ridzki dalam sebuah pernyataan tertulis.

Dengan kualitas pelayanan yang dimiliki, Ridzki meyakini pelanggan di Vietnam akan tetap setia menggunakan jasa dari Grab.

Baca juga: Grab hadirkan fitur "Selfie Authentication" tangkal kecurangan mitra pengemudi

Sebelumnya, Go-Viet, aplikasi berbasis daring yang merupakan perpanjangan tangan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Go-Jek) bersama warga lokal Vietnam resmi beroperasi di dua kota Vietnam, Ho Chi Minh City dan Hanoi. 

Hanoi merupakan kota kedua setelah Ho Chi Minh City yang menjadi lokasi peluncuran aplikasi ini. Di Ho Chi Minh City, Go-Viet meluncur kali pertama pada Agustus 2018. 

"Hari ini secara resmi meluncurkan Go-Viet di Vietnam. Vietnam negara pertama wilayah ekspansi Go-Jek. Satu hal yang istimewa adalah semangat kolaborasi, menggabungkan teknologi Go-Jek, investasi dengan keahlian tim manajemen lokal Go-Viet," ujar CEO Go-Jek, Nadiem Makarim di Hanoi, Rabu (12/9).

Di sisi lain, Co-Founder Go-Viet, Duc Nguyen berharap beroperasinya Go-Viet bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Vietnam. 

"Generasi muda Vietnam mengembangkan teknologi keuangan digital. Bersama-sama membangun kesejahteraan Vietnam dan kualitas hidup Vietnam. Saat ini untuk memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan perekonomian Vietnam, karenanya kami memutuskan menjadi mitra Go-Jek," tutur dia dalam kesempatan yang sama. 

Nguyen mengatakan, saat ini Go-Viet baru menyediakan dua layanan yakni Go-Bike dan Go-Send. Ke depannya, Go-Viet juga akan menyediakan sejumlah layanan antara lain Go-Car, Go-Food dan Go-Pay. 

Turut hadir dalam kesempatan itu Presiden Joko Widodo, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Luar Negeri Retno L. Marsudi, Sekretaris Kabiner Pramono Anung, Duta besar Indonesia untuk Vietnam dan pejabat pemerintah Vietnam. 

Baca juga: Grab bermitra dengan perusahaan Vietnam

 
Pewarta:
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018