Lawan lebih bermain aman dan tidak terburu-buru untuk menyerang pada gim ketiga. Sebaliknya, kami justru ingin terus menyerang. Tapi, kami yang dikendalikan oleh lawan. Padahal, mereka yang sudah kehabisan tenaga pada gim ketiga itu
Jakarta (ANTARA News) - Pasangan atlet bulu tangkis ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto terjegal dari pasangan unggulan dua asal China Li Junhui/Liu Yuchen dalam pertandingan putaran perempat final turnamen Jepang Terbuka 2018.

Fajar/Rian, seperti dipantau Antara dari situs resmi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) di Jakarta, Jumat, kalah dalam tiga gim 20-22, 21-18, 14-21 selama 69 menit permainan dari pasangan unggulan dua turnamen tingkat Super 750 itu.

Kekalahan dalam Jepang Terbuka menempatkan kedudukan Fajar/Rian dari Li/Liu menjadi 2-4. Sebelumnya dalam Asian Games 2018, Fajar/Rian menang 21-14, 19-21, 21-13 atas Li/Liu.

"Lawan lebih bermain aman dan tidak terburu-buru untuk menyerang pada gim ketiga. Sebaliknya, kami justru ingin terus menyerang. Tapi, kami yang dikendalikan oleh lawan. Padahal, mereka yang sudah kehabisan tenaga pada gim ketiga itu," kata Fajar selepas pertandingan di Tokyo seperti tercantum dalam situs resmi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) itu.

Rian mengaku kecewa karena tidak mampu merebut gim pertama yang semestinya menjadi awal keunggulannya bersama Fajar atas Li/Liu. "Kami memang harus evaluasi soal poin-poin kritis. Semestinya, kami tidak terburu-buru menyerang," kata Rian.

Pasangan atlet putra Merah-Putih peringkat delapan dunia itu mengaku tidak puas dengan penampilan mereka secara keseluruhan pada Jepang Terbuka. Mereka akan fokus untuk mengembalikan pola permainan pada turnamen China Terbuka 2018 pada pekan ketiga September.

"Kami harus berlatih lebih keras lagi dan lebih banyak belajar dari hasil turnamen ini," kata Rian.

Indonesia hanya mampu mengirimkan satu wakil, yaitu Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, pada putaran semifinal turnamen Jepang Terbuka 2018.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018