Kami berharap hasil penelitian kami tidak hanya menjadi milik kampus, tetapi benar-benar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat
Makassar, (ANTARA News) - Teaching Industry Universitas Hasanuddin (Unhas) mengembangkan kultur jaringan bibit berbagai spesies anggrek alam maupun anggrek hibrida dengan melibatkan mahasiswa dan peneliti.

"Beberapa spesies yang kami kembangkan yaitu anggrek tebu (Grammatophyllum speciosum), anggrek hitam (Coelogyne pandurata), anggrek macan (Grammatophyllum scriptum), serta berbagai jenis anggrek Phalaenopsis, Dendrobium, dan hasil persilangannya," jelas Ketua Unit Perbenihan Teaching Industry Unhas Rinaldi Sjahril yang ditemui di Makassar, Jumat.

Pengembangan bibit anggrek ini, kata Rinaldi, merupakan salah satu wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat, dan merupakan bagian dari Program Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus (PPUPIK).

Rinaldi yang juga menjabat sebagai Kepala Laboratorium Bio Sains dan Bioteknologi Reproduksi Tanaman Unhas sekaligus Ketua Tim PPUPIK Pengembangan Bibit Anggrek ini menjelaskan, selama ini para pengusaha tanaman hias khususnya anggrek di Sulsel sangat tergantung pada bibit anggrek dari Pulau Jawa yang harganya cukup mahal, dan risiko kerusakan akibat transportasinya juga cukup besar.

Di sisi lain, kata dia, Unhas memiliki sumber daya manusia yaitu mahasiswa dan peneliti serta fasilitas laboratorium di Teaching Industry yang sangat memadai untuk memproduksi bibit anggrek dalam jumlah banyak dan seragam melalui teknik kultur jaringan.

Melalui kegiatan ini, Unhas dapat memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya pengusaha tanaman terhadap bibit anggrek yang berkualitas dan terjangkau, sekaligus mendorong kewirausahaan mahasiswa, dan berkembangnya budaya pemanfaatan hasil riset Unhas di masyarakat.

"Dalam kegiatan ini, kami telah menjalin kemitraan dengan pengusaha tanaman hias lokal yang berada di Makassar yang memiliki kebun anggrek di Bulu Dua, Kabupaten Barru, kami juga membuka kesempatan bagi pihak lain yang ingin bermitra," imbuhnya.

Pengembangan bibit anggrek ini, juga menunjang otonomi kampus Unhas melalui perolehan pendapatan mandiri atau memberikan kesempatan dan pengalaman kerja kepada mahasiswa, dan membantu menciptakan akses bagi terciptanya wirausaha baru.

Selain pengembangan bibit anggrek, kata dia, Teaching Industry juga menggelar pelatihan tentang teknik kultur jaringan skala rumah tangga.

Dalam pelatihan yang menyasar guru dan pengusaha tanaman hias ini, Unhas mengajarkan penyederhanaan teknik kultur jaringan tanaman sehingga dapat dilakukan pada skala rumah tangga.

"Kami berharap hasil penelitian kami tidak hanya menjadi milik kampus, tetapi benar-benar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum," kata dia.*

 


Baca juga: 5 negara bahas kerja sama di Unhas

Baca juga: Unhas kirim tim medis ke Lombok


 

Pewarta: Nurhaya J Panga
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018