Greysia/Apriani, seperti dipantau Antara di Jakarta dari situs resmi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), kalah dalam dua gim langsung 12-21, 18-21 selama 69 menit permainan dari Yuki/Sayaka yang merupakan pasangan unggulan pertama.
Laga semifinal Jepang Terbuka 2018 itu mencatatkan pertemuan kedua pasangan itu menjadi 2-3 bagi Greysia/Apriani. Dalam dua pertemuan sebelumnya pada Asian Games 2018 dan Indonesia Terbuka 2018, pasangan Indonesia itu juga kalah dari Yuki/Sayaka.
"Lawan lebih unggul stamina dan mental bertanding. Kami sudah mencoba memperbaiki permianan kami agar tidak salah pada gim kedua. Hanya saja, lawan seakan tidak bersedia berlanjut pada gim ketiga," kata Greysia seusai pertandingan seperti tercantum dalam situs resmi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Greysia mengaku kesalahannya bersama Apriani setelah mendapatkan keunggulan 17-14 pada gim kedua yaitu membuat kesalahan-kesalahan sendiri. Pasangan Indonesia yang menempati peringkat empat dunia harus mendapatkan poin dari permain reli panjang.
"Pertandingan sebelumnya dengan durasi waktu panjang tentu mempengaruhi permainan kami hari ini. Kami sudah siap untuk lelah pada pertandingan tadi," kata Greysia.
Sebelumnya pada pertandingan perempat final, Greysia/Apriani harus menempuh durasi 97 menit untuk mengalahkan pasangan Bulgaria Stefani Stoeva/Gabriela Stoeva dengan skor 19-21, 21-17, 21-12. Sedangkan pada pertandingan putaran kedua, pasangan Merah-Putih itu menghadapi pasangan lain Jepang Ayaka Sakuramoto/Yukiko Takahata dalam permainan selama 76 menit.
"Lawan juga sudah keletihan pada gim kedua. Kami seakan beradu pikiran saja pada gim kedua itu," kata Greysia tentang kekalahannya dari Yuki/Sayaka pada laga semifinal.
Indonesia masih punya satu wakil yang akan berlaga pada pertandingan semifinal turnamen Super 750 itu. Mereka adalah pasangan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon atau pasangan yang akrab disapa "Minions".
Minions yang merupakan pasangan unggulan pertama akan menghadapi ganda putra China He Jinting/Tan Qiang.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018
