Lagos, Nigeria (ANTARA News) - Lembaga darurat Nigeria telah menempatkan semua unit reaksi bencana di seluruh negeri tersebut dalam siaga merah akibat naiknya permukaan air, kata seorang pejabat pada Jumat (14/9).

Permukaan air di seluruh sungai di negeri itu telah terus naik akibat hujan lebat, kata Mustapha Maihaja, Direktur Jenderal Badan Penanganan Kondisi Darurat Nasional (NEMA).

Ia mengatakan NEMA telah mengidentifikasi 12 negara garis depan yang mungkin rentan terhadap banjir tahun ini, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu siang. Ia menyatakan banjir dapat terjadi sewaktu-waktu di negara bagian itu.

Sementara itu, polisi di Adamawa di bagian timur-laut negeri tersebut telah menyarankan masyarakat yang tinggal di aliran sungai di negara bagian itu agar pindah sebelum Sabtu guna menghindari banjir yang mungkin terjadi.

Baca juga: Banjir pengaruhi panen di Nigeria

Habibu Musa, seorang Juru Bicara Polisi, mengatakan seruan tersebut menjadi perlu sebab negara tetangga Nigeria, Kamerun, akan mengalirkan air yang berlebihan dari Bendungan Lagdo.

Ia mendesak masyarakat yang terpengaruh agar bekerjasama dengan personel keamanan dan pekerja darurat lain sementara mereka pindah ke derah yang lebih aman.

Banjir telah menewaskan lebih dari 10 orang dan membuat banyak orang lagi mengungsi di negara bagian tersebut, setelah hujan lebat baru-baru ini.

Banyak hewan peliharaan, termasuk lembu, juga hilang akibat banjir.

Editor: Chaidar Abdullah

Pewarta: Antara
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2018