Merauke (ANTARA News) - Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas secara resmi melepas peserta Kirab Satu Negeri pada upacara di Tugu Pepera, Merauke, Papua, Minggu.

"Pagi ini kita memulai langkah pertama kita dalam Kirab Satu Negeri dari lima titik terdepan Indonesia, yakni Merauke Papua, Rote NTT, Miangas Sulawesi Utara, Nunukan Kalimantan Utara, dan Sabang Aceh," kata Yaqut.

Dalam pidatonya Yaqut mengatakan kirab bendera Merah Putih oleh Ansor yang akan melintasi seluruh provinsi digelar untuk mengingatkan kembali  warga bangsa ikrar bertanah air, berbangsa, dan berbahasa yang satu, yakni Indonesia. 

Ia menyatakan telah berulang-ulang memperingatkan tentang adanya ancaman dari sekelompok kecil orang yang ingin mengubah atau merusak konsensus kebangsaan Indonesia.
 
Peserta Kirab Satu Negeri dalam upacara di Tugu Pepera, Merauke, Papua, Minggu (16/9/2018) (Sigit Pinardi)

Ia juga sering memperingatkan adanya ancaman dari pihak-pihak yang menggunakan agama sebagai alat politik dan menjadikan agama sebagai sumber konflik. Sayangnya,  dalam situasi seperti ini, mayoritas rakyat yang cinta damai justru memilih diam.

"Kita ingin semua orang, mayoritas masyarakat yang toleran dan cinta persatuan, berani bersuara, tidak lagi memilih diam. Kita ingin Indonesia yang majemuk, terapi hidup rukun dan damai ini menjadi inspirasi dan teladan bagi dunia," katanya.

Kirab Satu Negeri yang diikuti 1945 peserta direncanakan berakhir di Kota Yogyakarta pada 26 Oktober 2018, di mana akan digelar Apel Kebangsaan yang melibatkan sekitar 100.000 anggota Banser dan dihadiri Presiden RI Joko Widodo. 

Baca juga: Ansor gelar Kirab Satu Negeri, dimulai dari pulau terluar

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018