Mereka saling bertemu di alam terbuka, apa yang mereka pelajari bagai mutiara yang tertanam pada diri mereka
Parigi Moutong (ANTARA News) - Sebanyak 3000 pramuka penggalang mengikuti "Kemah Budaya Nasional IX" di Bumi Perkemahan Kayu Bura, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Ditektur Sejarah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Triana Wulandari pada saat pembukaan, Senin mengatakan acara tersebut adalah hasil kerja sama Kementerian Pendidikan dan  Kebudayaan bersama Kwarnas Pramuka.

"Ada 3000 pramuka penggalang dari 34 Provinsi dari 12 Kwarcab dan 23 Kwaran, kegiatan akan dilaksanakan pada 16-22 September 2018," kata dia.

Dia mengatakan melalui kegiatan menarik, menantang, dan menyenangkan di alam terbuka dapat membentuk karakter diri pribadi para pramuka.

Dalam kegiatan tersebut peserta akan diberi pemahaman tentang sejarah dan kebudayaan.

"Dengan pengenalan sejarah dan budaya, maka mereka dapat tmbuh menjadi pribadi yg mengenal identitasnya," kata dia.

Menurut Triana penguatan identitas ini erat kaitannya dengan penguatan karakter bangsa. Sejarah adalah memori kolektif bangsa, dia berproses lewat saling memahami dan menerima keanekaragaman bangsa indonesia. 

Penggalang disiapkan jadi manusia yang mengamalkan Pancasila, dapat hidup rukun, dan menjadi warga negara yg mandiri dan peduli terhadap pelestarian bangsa. 

Wakil Ketua bidang Pembindaan Anggota  Muda Kwartir Nasional Pramuka Budi Prayitno mengatakan Kepramukaan adalah bagian dari meningkatkan cinta tanah air, serta melestarikan budaya nasional.

"Mereka saling bertemu di alam terbuka, apa yang mereka pelajari bagai mutiara yang tertanam pada diri mereka, sehingga saat mereka dewasa menjadi manfaat yang besar," kata dia.

Sementara itu Direktur Jendral Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid berharap kegiatan tersebut bisa terus diadakan setiap tahun.

Baca juga: "Kemah Budaya Nasional" wadah mengenal budaya Indonesia

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018