Isu sampah ini menjadi isu kemanusiaan karena masyarakat miskin lah yang menjadi korban dari isu sampah. Tantangan dari kita sendiri adalah apakah kita peduli pada lingkungan
Jakarta (ANTARA News) -  Indonesia One Health University Network (Indohun) konsisten menyelamatkan dan mengembalikan fungsi Sungai Citarum dengan menggugah kesadaran masyarakat akan bahaya yang ditimbulkan akibat pencemaran yang sudah berlangsung bertahun-tahun.
 
Siaran pers Indohun yang diterima di Jakarta, Senin, agenda pertama yang sudah dijalankan adalah menggelar Pelatihan Global Health Leader di Bandung, 2-6 September 2018. 

Salah satu program yang diadakan Indohun tahun ini adalah dengan menggelar gerakan Nusa Bersama yang dipusatkan di Bandung sejak 2 hingga 9 September 2018.
   
Pada tahun ini, pelatihan kepemimpinan khusus mengangkat tema Pelestarian Sungai Citarum. Pelatihan ini diikuti oleh peserta yang berasal dari berbagai dinas yang terkait di tujuh kabupaten dan kota yang dilalui aliran Sungai Citarum.
   
Peserta tidak hanya mendapatkan beberapa materi terkait dengan kesehatan lingkungan, tapi peserta juga diajak untuk berkerjasama dalam pembuatan rencana aksi strategis yang melibatkan berbagai pihak.
   
Adapun tujuan dari pelatihan ini adalah meningkatkan kemampuan kolaborasi dan koordinasi lintas sektor dalam pelestarian Sungai Citarum.
   
Pelatihan ini dilakukan selama lima hari dengan empat hari di dalam kelas dan satu hari di lapangan. Di dalam kelas, peserta tidak hanya mendengarkan beberapa materi namun, mereka juga membagikan pengalaman mereka yang terkait dengan Sungai Citarum.
    
Koordinator Indohun Wiku Adisasmito dalam paparannya mengatakan, dahulu orang bisa berperang karena minyak atau blood for oil, maka di masa depan yang akan terjadi adalah peperangan blood for water.
    
Sementara salah satu pembicara lainnya Ben Laksana menambahkan, membiasakan diri untuk ramah lingkungan dari kecil bukanlah hal yang mudah.
    
"Isu sampah ini menjadi isu kemanusiaan karena masyarakat miskin lah yang menjadi korban dari isu sampah. Tantangan dari kita sendiri adalah apakah kita peduli pada lingkungan,” katanya.
    
Puncak acara Nusa Bersama  adalah  'Nusa Fun Run' yang berlangsung pada Minggu (9/9) dengan mengambil lokasi start dan finish di lapangan parkir Saraga (Sarana Olahraga) ITB.
   
Sebanyak 1.029 pelari amatir dan profesional ikut ambil bagian di acara ini demi menggemakan kampanye selamatkan Sungai Citarum.
   
Sebagai program tahunan, program Nusa Bersama diharapkan akan kembali dilaksanakan pada tahun depan.  Sesuai dengan visi Nusa Bersama, yaitu menggaungkan isu kesehatan tertentu yang ada di suatu wilayah, maka tema polusi perkotaan, permasalahan kesehatan lingkungan di Ibukota, adalah salah satu tema yang sangat potensial dan menarik untuk diangkat dan dibahas secara mendalam.
    
Melalui program  Nusa Bersama peran Indohun dalam mendiseminasikan informasi kesehatan dengan cara yang menarik bagi orang awam dapat terus terlaksana dan berdampak positif.
   
Agenda lain, yaitu lomba fotografi dengan thema “Reflecting Citarum” menjadi salah satu sarana untuk kembali mengingatkan masyarakat tentang sungai Citarum, positif maupun negatifnya.
   
Dari total 115 foto yang masuk, 30 foto yang terpilih juga dipamerkan dalam pameran yang bertajuk “Reflecting Citarum” di Galeri Soemardja. Panelis juri kompetisi fotografi terdiri dari Perhimpunan Amatir Fotografi Bandung, fotografer senior Harian Kompas Arbain Rambey, serta kurator seni Bob Edrian.
 
Baca juga: Indohun: dibutuhkan riset kesehatan dampak deforestasi
 

Pewarta: Atman Ahdiat
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018