Jakarta (ANTARA News) - Mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) TNI Marsekal (Purn) Chappy Hakim menyampaikan orasi ilmiah bertemakan "Leadership" kepada 251 lulusan taruna Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI).

Chappy melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin, menyoroti tantangan yang akan dihadapi lulusan taruna STPI menghadapi era saat ini.

"Globalisasi merupakan sesuatu yang tidak dapat dihentikan," kata Chappy.

Chappy menekankan para taruna lulusan STPI harus fokus menghadapi era globalisasi dan pandangan yang kuat untuk mewujudkan kesuksesan.

Dengan fokus yang tinggi, Chappy menuturkan insan dirgantara Indonesia dapat memanfaatkan ruang udara yang tiada batasnya.

Ketiadaan batas tersebut menurut Chappy sebagai kelebihan yang dimiliki ruang udara dibandingkan daratan.

Chappy berkelakar ketika menyampaikan "memang nenek moyang kita orang pelaut" namun "anak cucu kita harus menjadi insan udara".

Sementara itu, Ketua STPI Captain Novyanto Widadi bertindak sebagai Ketua Senat yang memimpin Sidang Senat Terbuka Dalam Rangka Yudisium Taruna Program Diploma Tahun Akedemik 2017/2018.

Taruna yang lulus sebanyak 251 orang terdiri dari Program Diploma IV Teknik Navigasi Udara Angkatan ke-22, Program Diploma IV Lalu Lintas Udara Angkatan 22 A dan B, Program Diploma III Teknik Mekanikal Bandara

Angkatan ke-8, Program Diploma III Teknik Bangunan dan Landasan Angkatan ke-8, Program Diploma III Penerangan Aeronautika Angkatan ke-14, dan Program Diploma III Komunikasi Penerbangan Angkatan ke-11.

Kemudian Program Diploma III Operasi Bandar Udara Angkatan ke-11, Program Diploma II Penerbang Sayap Tetap Angkatan ke-67, Program Diploma II Penerbang Sayap Putar Angkatan ke 67, serta Program Diploma II Penerbang Sayap Tetap Angkatan ke-668 A dan B.

Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan Umiyatun Hayati Triastuti menyampaikan agar para lulusan berupaya maksimal menjadi insan perhubungan yang memiliki daya saing dan mental sebagai bangsa pemenang namun tetap berlandaskan pada lima citra manusia perhubungan.

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018