Saya rasa semua masyarakat punya kebebasan dan pilihan sendiri, sudah menjadi tugas kami untuk meyakinkan masyarakat."
Palembang (ANTARA News) - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno menyatakan semua masyarakat punya kebebasan dan pilihan sendiri dan tugas calon pemimpin untuk menyakinkan masyarakat.

"Saya rasa semua masyarakat punya kebebasan dan pilihan sendiri, sudah menjadi tugas kami untuk meyakinkan masyarakat," kata Sandiaga Uno saat ditanya mengenai target suara di Sumatera Selatan ketika blusukan di Pasar 10 Ulu Palembang, Sumatera Selatan, Selasa

Menurut dia, Capres Prabowo menitipkan pesan bahwa masyarakat Sumsel khususnya di Palembang menjadi penentu ekonomi Indonesia yang lebih kuat, mandiri dan melindungi segenap rakyat Indonesia.

Sekarang ekonomi terombang ambing dan Sumsel ini menjadi barometer, katanya.

Sementara mengenai penetapan nomor urut capres/cawapres, menurutnya, semua nomor sama. Harapannya satu pacak, duo pacak jugo (satu bisa, dua bisa juga), ujarnya dalam logat bahasa Palembang.

"Semua baik nomornya yang penting kita berusaha, nomor satu Alhamdulilah, nomor dua juga sangat bersyukur, yang penting ada nomor. Sebetulnya masyarakat tidak ingin terpecah belah dari nomor urut, tapi lebih bagaimana menangkap aspirasi," kata Sandi yang diusung koalisi Partai Gerindra, Demokrat, PKS dan PAN.

Ia juga menyampaikan, targetnya untuk Sumatera Selatan menjadi lumbung energi dan lumbung pangan, karena ekonomi akan sangat bergantung sama Sumsel, karena punya potensi yang luar biasa.

"Tinggal kita punya kebijakan yang selaras antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota dan pemerintah pusat, kalau kita punya keberpihakan pada usaha kecil, pasar tradisional, pemberdayaan UMKM, ibu-ibu dan emak-emak, Inshaa Allah," katanya.

Pada blusukan ke pasar 10 Ulu Palembang itu Sandiago berdialog dengan sejumlah pedagang yang berada di pasar tradisonal tersebut.

Baca juga: Sandiaga Uno: Kebijakan ekonomi nasional harus ditinjau ulang

Baca juga: Presiden: masyarakat tahu siapa yang harus dipilih

Pewarta: Susilawati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018