Zagreb (ANTARA News) - Jaksa negeri Kroasia mendakwa pemain internasional Kroasia sekaligus bek Liverpool Dejan Lovren karena memberikan kesaksian palsu pada pengadilan terhadap sejumlah pejabat mantan klubnya, kata kantor kejaksaan kota Osijek pada Rabu.

Sebagaimana praktek yang biasa terjadi di Kroasia, pernyataan itu tidak menyebut nama Lovren dan hanya mengatakan bahwa pihaknya mendakwa warga Kroasia berusia 29 tahun, mengutip detail dari kesaksian yang diberikannya setahun silam.

Media Kroasia, termasuk situs televisi negeri, melaporkan bahwa Lovren didakwa.

Tidak seorang pun di Liverpool dapat dimintai keterangannya untuk kasus ini.

Pada Maret tahun ini, jaksa negeri juga mendakwa pemain internasional Kroasia lainnya, gelandang Real Madrid Luka Modric, untuk kesaksian palsu di kasus yang sama.

Lovren memberi kesaksian pada persidangan terhadap pejabat pajak dan tiga mantan ofisial senior dari klub sepak bola Dinamo Zagreb, termasuk mantan ketua eksekutif Zdravko Mamic, mengenai tanggal-tanggal penandatanganan lampiran-lampiran kontrak profesionalnya yang mengatur biaya-biaya transfer.

Para pejabat Dinamo didakwa karena menghindari pajak sebesar 12,2 juta kuna (1,92 juta dolar) dan mengalihkan 116 juta kuna dari klub sepak bola.

Seluruh terdakwa membantah dirinya melakukan pelanggaran hukum.

Lovren pindah ke Lyon dari Dinamo Zagreb pada 2010 dan kemudian bergabung ke Southampton pada 2013 dan ke Liverpool setahun kemudian. Ia dan Modric bermain di tim Kroasia yang takluk 2-4 dari Prancis di final Piala Dunia 2018.

Hukuman untuk kesaksian palsu adalah penjara selama enam bulan sampai lima tahun.

Mantan ketua Dinamo Zdravko Mamic sempat terbang ke negara tetangga Bosnia pada awal tahun tahun ini, sebelum kemudian ditahan di penjara di Kroasia.

Reuters/H-RF

Baca juga: Lovren tidak trauma dengan mimpi buruk saat bertemu Kane

Baca juga: Lukaku dianggap sengaja tendang wajah Dejan Lovren

Pewarta: -
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2018