Wamena  (ANTARA News) - Lebih dari 200 pencari kerja di Kabupaten Jayawijaya, Papua melakukan demonstrasi damai menolak penerimaan calon aparatur sipil negara (CASN) secara dalam jaringan (daring).

 Berdasarkan pantauan di Jayawijaya, Kamis siang waktu setempat, pendemo sudah berada di depan Kantor DPRD Jayawijaya untuk menyampaikan aspirasi mereka.

Ratusan pencari kerja tersebut ditemui oleh empat anggota DPRD setempat dan Kepala Badan Kepegawaian Pemkab Jayawijaya Hironimus Huby.

 Dalam orasinya, seorang pencari kerja menyatakan menolak sistem penerimaan CASN 2018 dilakukan secara daring (online) dan menginginkan penerimaan dengan sistem manual.

Para pendemo yang mengaku merupakan masyarakat asli Papua, khususnya berasal dari Kabupaten Jayawijaya, Lanny Jaya, Nduga, Yalimo, Tolikara, dan Mamberamo Tengah itu menyebutkan, di daerah-daerah ini sistem daring tidak memungkinkan karena jaringan internet tidak mendukung.

"Jaringan tidak betul, terus mau buat online bagaimana? Jaringan di Mamberamo Tengah sana setengah mati. Kita juga tahu komputer," kata seorang pencari kerja yang mengaku berasal dari Mamberamo Tengah.

Koordinator demonstran asal Kabupaten Tolikara menambahkan pihaknya bukannya tidak mampu menggunakan sistem daring. "Tetapi kendala kami adalah jaringan. Dan ini bukan hanya di Jayawijaya, sebab seluruh Papua jaringan internet buruk," katanya.

 Mereka juga meminta penerimaan untuk Provinsi Papua diprioritaskan kepada penduduk asli Papua.

"Kalau ada formasi yang tidak bisa diisi oleh orang Papua seperti dokter, itu silahkan buat yang dari luar Papua (non-Papua)," kata pendemo.

 Pendemo juga membawa spanduk berukuran sekitar 250x4 meter bertuliskan "Kami dari pencaker sembilan kabupaten di wilayah adat Lapago/pegunungan tengah Papua menolak Penerimaan CPNS 2018 secara online".

 Pendemo juga meneriakkan yel-yel mereka, yaitu "Online tolak. Manual, terima."

 Sebagian besar permukiman di wilayah pegunungan tengah Papua, memang belum dijangkau jaringan internet maupun jaringan seluler untuk telepon genggam.

Bahkan di pusat kota Kabupaten Jayawijaya, jaringan internet cukup sulit walau hanya diakses melalui telepon genggam.

 Baca juga: Tiga formasi CPNS KPPPA untuk putra/putri Papua
Baca juga: Papua miliki kuota 173 formasi penerimaan CPNS

Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018