Banyuwangi ( ANTARA News) - Novelis Fira Basuki mengajak para penulis untuk menggali kemampuan lain sehingga untuk memenuhi kebutuhan finansialnya tidak hanya bersumber dari karya yang dihasilkan.

"Teman saya Raditya Dika jadi komedian stand up. Sementara yang saya lakukan, kadang menjadi dosen tamu atau menjadi pembicara. Saya juga menulis skenario sinetron, buku-buku saya difilmkan, juga saya menjadi bintang iklan. Saya juga ada kafe yang terinspirasi dari buku saya," katanya saat berbicara di ajang Indonesia Writers Festival di Taman Gandrung Terakota, Jiwa Jawa Resort Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat.

Pada kesempatan itu, Fira Basuki yang memiliki nama lengkap Dwifira Maharani Basuki itu mengemukakan tingginya pajak royalti bagi penulis buku. Dia menyebutkan pajak royalti sebesar 15 persen.

"Buku masih dianggap sama mewahnya dengan tas bermerek," kata penulis kelahiran Surabaya, 7 Juni 1972 ini.

Sementara dalam sesi tanya jawab, Fira banyak ditanya mengenai kiat menulis, termasuk bagaimana agar dimuat di media.

"Jangan salah pilih media dan penerbit. Kalau pingin pitza jangan pergi ke warung gado-gado," katanya.

Pada kesempatan itu, Fira mengajar peserta untuk berimajinasi yang baik, karena imajinasi bisa menjadi doa dan menjadi kenyataan.

"Misalnya, aku ini penulis, maka nanti kata-kata itu ditemukan," ujar Fira.

Sementara itu IWF 2018 yang diikuti para penulis dari berbagai daerah di Indonesia itu, antara lain Fira Basuki (novelis), Najwa Shihab (presenter televisi), Uni Lubis (wartawan senior dan penggagas IWF), Sigit Pramono (fotografer yang juga mantan bankir).

Baca juga: Fira Basuki menikmati menulis beragam buku
Baca juga: Fira Basuki berbagi tips menulis novel

Pewarta: Masuki M Astro
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018