Kami menyiapkan enam paket dan sudah MoU bersama CEO IMF
Mataram (ANTARA News) - Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat Lalu Moh Faozal berharap Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia di Bali pada Oktober 2018 menjadi kesempatan emas bagi promosi pariwisata Lombok, kembali bangkit pascagempa.

"Saat ini, kami terus berupaya agar Lombok bisa menjadi salah satu destinasi yang dikunjungi para delegasi IMF dan Bank Dunia," katanya di Mataram, Senin.

Ia mengatakan meski NTB sempat mengalami bencana gempa, namun secara umum kondisi destinasi wisata di Lombok masih cukup baik dan aman dikunjungi, termasuk bagi para delegasi IMF dan Bank Dunia.

"Kami menyiapkan enam paket dan sudah MoU bersama CEO IMF," ujarnya.

Faozal menyebutkan keenam paket tersebut antara lain tur Kota Mataram, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, tiga gili, golf, dan kuliner.

"Kami juga telah menyediakan delapan hotel yang siap menjamu para delegasi IMF dan Bank Dunia selama di Lombok," jelasnya.

Menurut dia, penyelenggaraan pertemuan IMF dan Bank Dunia merupakan kesempatan emas untuk promosi wisata Lombok.

"Ini soal trust, kepercayaan, kalau IMF ini, kami gagal meyakinkan, dampaknya bagi citra promosi, makanya tetap kami jaga enam paket itu agar tetap terjaga," ucapnya.

Mantan Kepala Museum NTB menambahkan sebagian besar hotel di Lombok sudah beroperasi normal pascagempa. Adapun hotel yang belum beroperasi normal karena masih melakukan perbaikan.

Untuk kawasan tiga gili, yakni Trawangan, Air, dan Meno, menurutnya, 80 persen hotel dan homestay mulai berangsur-angsur pulih. Sedangkan, 20 persen lainnya belum karena mengalami kerusakan cukup parah.

"Kalau tingkat kunjungan, pasti menurun karena gempa. Tapi kalau head to head dengan tahun lalu tentu drop. Untuk jumlah kunjungan sekarang masih kami masih hitung. Namun, yang pasti kunjungan wisatawan sudah mulai berjalan, meski belum banyak," katanya.

Baca juga: Bandara Ngurah Rai siap 100 persen sambut Pertemuan IMF-WB
Baca juga: Pertemuan IMF-World Bank pertaruhan bagi bangkitnya pariwisata Indonesia

 

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018