Saya puas dengan satu poin yang menjadi modal bagus untuk menghadapi India
Kuala Lumpur (ANTARA News) - Pelatih tim nasional sepak bola U-16 Indonesia Fakhri Husaini merasa puas atas penampilan skuatnya meski hanya meraih satu poin dari laga lanjutan Grup C Piala U-16 Asia 2018 menghadapi Vietnam yang berakhir dengan skor 1-1, Senin. 

"Saya puas dengan satu poin yang menjadi modal bagus untuk menghadapi India," ujar Fakhri usai pertandingan di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia. 

Adapun satu angka dari partai tersebut membuat perolehan poin Indonesia di Grup C menjadi empat poin dari dua pertandingan, sama dengan perolehan poin India.  

Namun, dua tim lain yakni Vietnam dan Iran baru memiliki satu poin dari dua laga yang dilewati. Artinya, dengan hanya tidak kalah di laga terakhir kontra India, Kamis (27/9), Indonesia akan lolos ke delapan besar.

Terkait laga kontra Vietnam, Fakhri menilai anak-anaknya bermain cukup bagus meski di babak pertama alur serangan timnya tersendat. Pasalnya, Mochamad Yudha, yang sejatinya berposisi bek kiri, kesulitan menunaikan tugasnya untuk menggantikan Mochammad Supriadi sebagai pemain sayap di sisi yang sama. 

Oleh karena itulah sejak menit ke-33 Yudha dikembalikan ke posisi aslinya dan Hamsa Lestaluhu masuk untuk mengisi sayap kiri. 

Melihat tak ada gol di babak pertama, Fakhri pun menurunkan penyerang Sutan Zico di paruh kedua. Keputusan inilah yang berhasil menciptakan gol penyeimbang. 

"Saya memasukkan Sutan Zico di babak kedua untuk memecah kebuntuan tim dan dia berhasil menjalankan tugasnya dengan baik," tutur Fakhri. 

Satu gol dari Sutan Zico itu pun berhasil menyelamatkan timnas U-16 Indonesia dari kekalahan atas Vietnam dan membuat laga berakhir imbang 1-1.

Adapun gol Sutan Zico tercipta pada menit ke-50, sementara Vietnam unggul terlebih dahulu melalui gol Khuat Van Khang di menit ke-31.

Baca juga: Zico selamatkan Indonesia dari kekalahan melawan Vietnam
Baca juga: Mochamad Yudha Gantikan Supriadi kontra Vietnam

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018