Kuala Lumpur  (ANTARA News) - Pertandingan lanjutan Grup C Piala U-16 Asia 2018 yang digelar di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (24/9), memasuki umur ke-50 menit.

Tim nasional U-16 Indonesia yang mengendus peluang, menyusun serangan dengan operan pendek dari kaki-kaki. Bukan apa-apa, Vietnam dalam posisi memimpin 1-0. 

Amiruddin Bagus, yang diplot sebagai pemain sayap kiri, melepaskan umpan pendek ke kotak penalti Vietnam. Sekilas, penonton mungkin mengira bola itu tidak akan sampai ke rekan yang ingin dituju Bagus, yakni Sutan Zico, karena bergulir pelan.

Namun, Zico yang baru masuk sejak babak kedua, meruntuhkan perkiraan itu. Dengan satu "sprint" pendek, Zico berhasil mencapai bola dan menggesernya sedikit dengan tempurung luar kaki kanan.

Sepersekian detik kemudian, pemain berusia 16 tahun itu memutar badannya sembari melepaskan tendangan kaki kiri. Gol!

Kiper Vietnam, Nguyen Duy Dung terdiam. Seolah tak menyangka gol itu bisa terjadi. Sementara di sekitarnya, lebih dari 11.000 pendukung Indonesia bersorak sorai kegirangan. 

Selebrasi Zico untuk gol itu cukup sederhana, meski dia tak bisa menutupi rasa gembiranya.

Bagaimana tak senang, itu adalah gol pertama Zico sejak 4 Agustus 2018, di mana dia membuat satu gol untuk membantu kemenangan Indonesia 4-0 atas Timor Leste di Grup A Piala U-16 AFF 2018.

Dalam waktu hampir dua bulan setelah pertandingan di AFF, total Zico sudah absen mencetak gol di tujuh pertandingan skuat asuhan pelatih Fakhri Husaini, termasuk di tiga laga uji coba.

Dan, ternyata, di balik penampilan gemilangnya saat menghadapi Vietnam, Zico menahan rasa sakit, yang berasal dari cederanya, hingga laga tersebut usai.

"Kondisi saya sebenarnya masih 70 persen," ujar remaja yang pernah mewakili Indonesia di Piala Gothia tahun 2017 ini usai laga versus Vietnam.


Groin

Sutan Zico sendiri sampai saat ini masih menderita cedera otot kunci paha (groin). Otot ini sendiri terletak di paha bagian dalam sekitar selangkangan.

Sekilas tentang cedera otot kunci paha, dikutip dari laman layanan kesehatan pemerintah Kanada HealthLinkBC, cedera itu lazim dialami oleh para atlet, terutama pada olahraga yang membutuhkan gerak eksplosif bagian bawah tubuh seperti sepak bola.

Meski untuk kondisi minor cedera ini bisa pulih sendiri tanpa perawatan dari luar, penanganan medis dan terapi diperlukan untuk mempercepat penyembuhan. 

Terpaan cedera adalah alasan mengapa Sutan Zico harus rela dirinya tak lagi menjadi pilihan utama pelatih Fakhri Husaini di Piala U-16 AFF 2018 pada Juli-Agustus 2018, di mana dia menorehkan dua gol.

Padahal, jebolan Chelsea Soccer School Singapura itu merupakan pencetak gol terbanyak di kualifikasi Piala U-16 Asia 2018 yang digelar 16-29 September 2017 di Thailand dengan koleksi 10 gol.

Zico diketahui cedera sebelum Piala U-16 AFF 2018 dimulai yang membuatnya gagal berangkat ke Malaysia untuk menghadapi laga uji coba melawan tim Negeri Jiran.

Sayangnya, rasa sakit yang dirasakan pesepak bola lulusan Piala Danon di Brazil tahun 2014 ini kembali datang saat Garuda Asia menghadapi Filipina di laga pertama Grup A Piala U-16 AFF 2018. Dia pun harus digantikan dengan Amiruddin Bagus di menit ke-61.

Sejak saat itulah alumnus SSB Bina Taruna, Jakarta, itu tidak pernah lagi mengisi posisi penyerang utama timnas U-16 Indonesia hingga Piala U-16 Asia di Malaysia. Untungnya, pengganti Zico, Amiruddin Bagus tampil cemerlang salah satunya dengan menyabet gelar "top scorer" di Piala U-16 AFF 2018 dengan membuat 12 gol..

Pelatih timnas U-16 Indonesia Fakhri Husaini selalu memantau perkembangan cedera Zico dari waktu ke waktu. Fakhri selalu berharap penyerang tajam di timnya itu bisa kembali "100 persen".

Bahkan Fakhri mengaku rutin meminta persetujuan dokter kalau dirinya ingin menurunkan Zico dalam pertandingan, seperti kala menghadapi Vietnam di Piala Asia.

"Saya selalu berkonsultasi dengan dokter terkait Zico. Saya tidak pernah meragukan kemampuan Zico membobol gawang lawan. Yang saya pertimbangkan kondisi kebugarannya karena sampai sekarang dia tidak dalam kondisi terbaiknya," kata Fakhri usai timnya imbang melawan Vietnam.

Walau dengan situasi fisik yang belum sehat benar, pesepak bola bernama lengkap Sutan Diego Armando Ondriano Zico ini tetap menjadi pilihan kala Garuda Asia mengalami kebuntuan di lapangan.

Pemuda yang lahir pada 7 Maret 2002 itu tidak pula menyerah dengan keadaannya. Dia tetap berlatih, mengasah kemampuan sebab dia sadar ketajamannya di depan gawang, nalurinya mencari ruang dan penempatan posisinya di lapangan selalu dibutuhkan oleh Garuda Asia.

Zico tak ragu mengatakan, setiap gol yang dilesakkannya ke gawang lawan selalu dipersembahkannya bagi masyarakat Indonesia, selain untuk keluarga yang selalu memberikannya dukungan.

"Saya juga tidak pernah peduli status pencetak gol terbanyak. Bagi saya, kepentingan tim di atas segalanya," tutur sang pemilik nomor punggung sembilan di timnas U-16 Indonesia. 

Adapun di Piala U-16 Asia 2018, Indonesia hanya membutuhkan satu poin dari pertandingan melawan India, Kamis (27/9), untuk lolos ke perempatfinal Piala U-16 Asia. Laga ini sendiri digelar mulai pukul 20.45 waktu Malaysia di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia.

Saat ini di Grup C, Indonesia berada di puncak klasemen sementara dengan empat poin dari dua pertandingan. Di posisi kedua India menyusul dengan poin yang sama tetapi kalah selisih gol. Lalu di peringkat ketiga dan keempat bertengger masing-masing Vietnam dan Iran yang baru mengoleksi satu poin hasil dari dua laga. 

Pewarta: Michael Teguh Adiputra Siahaan
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2018