New York (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump terlambat menghadiri pembukaan sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum PBB ke-73 di Markas Besar PBB, New York, Selasa.

Setelah pidato pembukaan oleh Sekjen PBB Antonio Guterres dan Presiden SMU PBB ke-73 Maria Fernanda Espinosa Garces, Presiden Brazil Michel Temer menjadi pembicara pertama.

Sesuai tradisi, Amerika Serikat menjadi negara kedua yang menyampaikan pidatonya setelah Brazil.

Namun kali ini Trump terlambat datang dan Presiden SMU PBB ke-73 Maria Fernanda Espinosa Garces memberikan kesempatan kedua kepada Presiden Ekuador Lenin Moreno.

Trump kemudian mendapatkan giliran untuk menyampaikan pidatonya setelah Presiden Ekuador selesai berbicara di depan mimbar.

Di sesi debat umum, perwakilan negara-negara anggota PBB bergiliran menyampaikan pidato dan diberikan hak jawab jika diperlukan.

Sejak sesi ke-10 SMU PBB pada 1955, Brazil selalu menjadi pembicara pertama dan AS sebagai pembicara kedua dengan beberapa pengecualian pada sesi ke-38 (1983) dan ke-39 (1984), AS menjadi pembicara pertama dan Brazil menjadi pembicara kedua.

Di sesi debat umum SMU PBB tahun ini Trump membahas sejumlah isu yang menjadi perhatian AS antara lain terkait isu perdamaian di Semenanjung Korea, pemberantasan terorisme di Timur Tengah, krisis nuklir Iran, konflik kemanusiaan Suriah, perang dagang dengan China, migrasi, dan krisis Venezuela.

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dijadwalkan menyampaikan pidatonya di sesi debat umum tersebut pada Kamis (27/9).

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018