pertemuan IMF-WB merupakan peluang bagi IKM nasional untuk menampilkan karya-karya unggulannya
Jakarta, (ANTAR News) - Kementerian Perindustrian akan memfasilitasi 13 Industri Kecil Menengah (IKM) untuk menampilkan produknya pada pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional dan Grup Bank Dunia (IMF-WB) di Bali 8-15 Oktober 2018, yang akan dihadiri sekitar 18.000 delegasi dari berbagai negara.

“Ada 30 kami ajukan tapi yang akan pameran 13 IKM. Mereka akan ada di Paviliun Indonesia yang terletak di Nusa Dua, Bali,” kata Dirjen Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih di Jakarta, Rabu.

Menurut Gati, IKM binaan Kemenperin tersebut akan menampilkan berbagai kerajinan khas nusantara yang mudah dibawa sebagai oleh-oleh.

“Bali identik dengan kebudayaan, nah yang paling dekat dengan kebudayaan ya kerajinan. Itulah mengapa kami memilih kerajinan untuk tampil di acara ini,” ujar Gati.

Selain itu, lanjut Gati, mereka juga akan menampilkan produk andalan dan asli Indonesia yakni batik untuk dapat menggaet hati para pengunjung di ajang tersebut.

Gati menambahkan, pertemuan IMF-WB merupakan peluang bagi IKM nasional untuk menampilkan karya-karya unggulannya.

Dalam hal ini, Gati menyampaikan, Kemenperi tidak menetapkan target penjualan tertentu, karena lebih memprioritaskan promosi produk terbaik asal Indonesia.

“Kita tidak ada target penjualan. Yang penting mereka tahu dulu bahwa Indonesia bisa memproduksi berbagai hal, terutama bidang kerajinan. Target kami adalah produk Indonesia dikenal dunia,” pungkasnya.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018