Sampit (ANTARA News) - Komplotan pencuri sarang burung walet di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, tidak bersenjata tajam saja, tetapi ada juga yang bersenjata api.

Kepolisian Resor Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, berhasil menangkap pencuri sarang burung walet yang memiliki senjata api. Pencuri bisa ditangkap setelah dilakukan pengepungan selama 10 jam.

Kapolres Kotawaringin Timur AKBP MOhammad Rommel melalui Kasat Reskrim AKP Wiwin Junianto di Sampit, Rabu mengatakan, pencuri tersebut ditangkap polisi saat berada dalam gedung sarang walet milik Hasan warga Desa Patai, Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur.

"Pencuri bersenjata api itu terperangkap di dalam gedung sarang walet karena kepergok pemilik," katanya.

Pencuri sarang walet berhasil diringkus setelah dikepung puluhan polisi dan ratusan warga Desa Patai, Kecamatan Cempaga.

"Pencuri itu kita kepung kurang lebih selama 10 jam dan akhirnya satu pelaku pencuri sarang walet berhasil dibekuk polisi," katanya.

Pelaku pencurian sarang burung walet diduga ada dua orang dan baru satu pelaku yang berhasil diringkus.

"Satu pelaku sudah kami amankan. Sekarang pelaku tersebut masih kita periksa," katanya.

Gedung sarang walet masih dijaga ketat oleh aparat Kepolisian bersenjata lengkap karena diduga pelaku pencurian ada dua orang.

Masih belum diketahui secara pasti nama pelaku yang telah berhasil ditangkap tersebut karena masih dalam pemeriksaan pihak Kepolisian.

Sementara itu, pemilik gedung sarang walet, Hasan mengetahui adanya pencuri masuk gedung sarang walet miliknya pada Rabu sekitar pukul 02.15 dini hari.

Saat itu dia terbangun dari tidur dan langsung memeriksa sekitar rumah. Ia melihat ada kejanggalan di salah satu gedung sarang waletnya.

"Gedung sarang walet saya ada tiga," katanya.
   
Gedung yang berada di tengah lampunya dalam keadaan mati, sementara kanan-kirinya masih hidup. "Saat itu saya mendengar adanya suara orang berjalan," katanya.

Hasan curiga gedungnya itu disatroni kawanan maling. Iapun langsung memanggil warga sekitar untuk mengepung gedung walet itu dan melaporkan kejadian itu ke Polsek Cempaga.

Warga beserta aparat masuk ke dalam gedung itu.

"Kami masuk sekitar 10 orang. Delapan orang warga dan dua orang anggota polisi. Sampai di dalam, saya ketemu dengan salah seorang pelaku yang membawa senjata api jenis pistol," katanya.

Dia sempat ditodong, namun mencoba berbicara dengan pelaku sambil jalan mundur dan langsung lari naik ke lantai 5 untuk menyelamatkan diri.

Pelaku sempat melepaskan tembakan dan beruntung tidak mengenai satu orangpun yang ada di dalam gedung itu. Warga beserta aparat pun mundur teratur keluar gedung.

Setibanya di luar, anggota Polsek Cempaga meminta pertolongan kepada tim Resmob Polres Kotawaringin Timur.

Beberapa jam berselang sekitar pukul 10.00 WIB, puluhan tim Resmob Polres Kotawaringin Timur bersenjata lengkap tiba di tempat kejadian perkara (TKP).

Petugas langsung masuk ke gedung untuk menangkap pelaku. Satu pelaku berbadan kurus pendek berkulit putih berhasil ditangkap sekitar pukul 12.00 WIB. 

Baca juga: Pencurian sarang burung walet dipicu harga mahal
Baca juga: Ratusan pengusaha walet Balikpapan tidak bayar pajak
Baca juga: Produksi sarang walet turun akibat gangguan kabut asap

Pewarta: Untung Setiawan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018