Jakarta (ANTARA News) - Perajin asal Kabupaten Bangli, Bali, I Made Sabar Budiasa memamerkan sabun produksinya dan ramah lingkungan ke pengunjung Pameran KriyaNusa 2018 yang diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) di JCC, Jakarta, pada 26-30 September.

"Produk sabun Sekar Wangi ini saya buat sendiri, dibantu dengan 10 pekerja dari desa di Bangli. Sabun batang ini lebih ramah lingkungan dan lebih awet dibanding sabun cair yang dikemas plastik," kata Budiasa saat ditemui di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis.

Berbeda dengan sabun pada umumnya, produk buatannya itu hanya memakai minyak kelapa dan santan sehingga kulit tidak kering selepas memakainya.

"Ini sudah diekspor ke China dan Jepang. Mereka suka karena bahannya organik dan tidak membuat kulit kering," katanya.

Budiasa yang mengaku hanya tamatan Sekolah Menengah Pertama (SMP) menjelaskan, produk sabun dipilih karena Bali terkenal dengan industri spa dan perawatan kecantikan.

"Terus terang saja, di Bali banyak sekali spa dan kami ikut terjun ke industri kecantikan itu melalui kerajinan sabun. Usaha ini dirintis sejak 2012, tetapi baru dapat izin pada 2013," kata Budiasa.

Salah satu pengurus Dekranas, Bintang Puspayoga merupakan salah satu pemakai pertama produknya.

"Ibu Bintang salah satu orang yang mendorong saya untuk mengikuti ajang pameran sehingga produk ini dapat dikenal lebih luas. Beliau juga menyarankan saya mengikuti bimbingan usaha dari dinas-dinas terkait," kataya.

Saat ini beberapa jenis sabun sudah lolos uji laboratorium BPOM. "Sisanya sudah dinotifikasi, tinggal menjalani pemeriksaan," katanya.

Meski baru pertama mengikuti Pameran KriyaNusa, dia mengaku sudah pernah terlibat dalam acara serupa, diantaranya yang digelar di Batam (Kepulauan Riau).

"Saya mengerti, omset sabun memang tidak sebesar kain dan kerajinan lain. Tetapi ini (membuat sabun) adalah keahlian yang saya kuasai," katanya.

Omsetnya memang tidak seberapa. "Mungkin bersih saya hanya bawa pulang Rp5 juta, tetapi yang penting brosur ini tersebar, masyarakat tahu produk buatan saya dan warga Bangli," katanya.

Di samping Budiasa asal Bangli, puluhan perajin Bali dari berbagai kabupaten/kota turut terlibat dalam Pameran Kriyanusa 2018. Misalnya, pengukir perak dan perajin tenun dari Karangasem, Gianyar ataupun Buleleng.

Tidak hanya Bali, pameran Kriyanusa menampilkan produk kerajinan tangan dan makanan dari berbagai daerah di Indonesia. Setidaknya ada sekitar 313 stan kerajinan dan 21 stan kuliner yang berpartisipasi dalam pamern tersebut.

Walau fokus utama kegiatan adalah pameran hasil kerajinan, Dekranas juga menggelar peragaan busana dan bincang-bincang sebagai rangkaian acara Pameran KriyaNusa 2018.

Ibu Negara Iriana Joko Widodo menghadiri pembukaan pameran yang digelar pada Rabu pagi, didampingi oleh Ketua Dekranas Mufidah Jusuf Kalla, istri Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Pembukaan pameran KriyaNusa 2018 pada Rabu turut dihadiri oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto serta Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga dan para duta besar negara sahabat.

Baca juga: Pameran Kriyanusa 2018 dorong disainer daerah berkolaborasi
Baca juga: Ribuan produk kerajinan Nusantara dipamerkan dalam Kriyanusa 2018
Baca juga: Kemenperin fasilitasi IKM kerajinan untuk ekspor ke mancanegara
Baca juga: Ibu Negara Iriana hadiri Pameran Kerajinan 

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018