Jakarta(ANTARA News) - "PechaKucha Night Jakarta" volume 34 menggelar diskusi bertema "Anti Ko(rup)tor" di Jakarta, Kamis, yang menghadirkan enam pembicara guna berbagi gagasan kreatif dalam pendidikan antikorupsi.

Keenam pembicara itu adalah Penulis Ayu Utami, sutradara Sha Ine Febriyanti, Komikus Haryadhi, Akademisi Firman Venayaksa, Juru Dongeng Rona Mentari dan seniman Wawan "Teamlo".

Rona Mentari dalam paparannya mengatakan dirinya menjadikan dongeng sebagai saluran untuk menyuarakan perlawanan terhadap korupsi. Melalui dongeng, Rona optimis dapat memberikan pengaruh baik kepada generasi muda.

"Semoga ke depan makin banyak pendongeng yang menyuarakan anti korupsi," kata pendiri Rumah Dongeng Mentari tersebut, Kamis.

Lain lagi dengan Haryadhi, yang menyuarakan kampanye anti korupsi melalui komik. Lewat akun media sosial kostumkomik, Haryadhi menyosialisasikan berbagai pesan anti korupsi. Melalui karya-karyanya, diharapkan berkontribusi memerangi korupsi di Indonesia.

Pembicara lainnya, Sha Ine Febriyanti memilih film sebagai media penyuluhan anti korupsi. Pada 2012 lalu, Ini bersama sejumlah sineas lainnya membuat film berjudul "Kita Versus Korupsi". 

Film ini kemudian diputar di sekolah-sekolah dengan harapan generasi muda bisa mulai teredukasi tentang bahaya laten korupsi.

Ide-ide kreatif yang dibagikan oleh para pembicara mendapat apresiasi positif dari Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif yang hadir dalam acara tersebut.

"KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) sangat mengapresiasi berbagai gagasan kreatif yang hadir pada malam ini untuk memberikan edukasi tentang bahaya korupsi," ucap Laode.

Laode berharap ide-ide kreatif yang dibagikan oleh para pembicara dapat disebarkan ke seluruh Indonesia dan memberikan berbagai solusi kreatif untuk pemberantasan korupsi.

PechaKucha Night Jakarta volume 34 merupakan sebuah acara yang digagas oleh Maverick Indonesia bekerja sama dengan KPK. Acara ini diharapkan dapat menjadi wadah kreatifitas bagi kaum metropolitan di Jakarta.

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018