Fasilitas radio amatir di satelit Lapan A2 sudah diaktifkan sejak tadi malam. Semua pengguna radio amatir bisa menggunakannya
Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) telah mengaktifkan fasilitas radio amatir pada Satelit Lapan A2/Lapan-Orari untuk memudahkan relawan berkoordinasi pascagempa 7,4 Skala Richter (SR) dan tsunami yang terjadi di Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), pada Jumat (28/9).

"Fasilitas radio amatir di satelit Lapan A2 sudah diaktifkan sejak tadi malam. Semua pengguna radio amatir bisa menggunakannya,' kata Kepala Lapan Thomas Djamaluddin dihubungi Antara di Jakarta, Sabtu.

Karena fasilitas ini menggunakan satelit maka Thomas mengatakan jangkauannya luas sehingga bisa membantu relawan untuk berkoordinasi sampai ke Jakarta dan daerah-daerah lainnya.

Menurut dia, komunikasi radio amatir sering dijadikan alternatif komunikasi dari daerah bencana ketika jaringan telepon terganggu.

Satelit mikro buatan Lapan ini dilengkapi Automatic Packet Reporting System (APRS) yang mendukung komunikasi untuk penanganan bencana.

Bekerja sama dengan Organisasi Radio Amatir Indonesia (Orari) sehingga memungkinkan satelit Lapan-A2 menjangkau 700.000 pengguna radio amatir di Indonesia. Dengan cara ini Orari dapat berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Tim SAR guna mencari jalur evakuasi alternatif atau pengiriman bantuan.

APRS juga dapat mendukung pengiriman pesan singkat melalui gelombang radio yang dapat dilakukan menggunakan perangkat-perangkat penerima komunikasi radio modern.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat menyampaikan keterangan pers mengatakan listrik di Kota Palu dan Donggala padam pascagempa menyebabkan telekomunikasi terganggu. "Hanya provider XL yang berfungsi setelah terjadi gempa."

Kondisi ini, menurut dia, membuat laporan dan koordinasi di lokasi bencana terkendala. Hingga pukul 10.00 WIB, BNPB baru mendapat laporan terverifikasi dari Kota Palu saja, sementara laporan belum dapat diterima dari Donggala karena persoalan telekomunikasi.

Baca juga: Satelit Lapan-A2/ORARI rekam jalur bayangan bulan saat gerhana

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018