Jakarta (ANTARA News) - Uni Eropa (UE) menawarkan dukungan penuh bagi Indonesia setelah gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Palu, Pulau Sulawesi, pada Jumat (28/9).

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Perwakilan Tinggi Uni Eropa/Wakil Presiden Komisi Eropa Federica Mogherini dan Komisaris untuk Bantuan Kemanusiaan dan Manajemen Krisis Christos Stylianides melalui siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu malam.

"UE telah mengaktifkan layanan pemetaan satelit darurat Copernicus untuk membantu pihak berwenang," demikian pernyataan tersebut.

UE menegaskan dukungannya bagi rakyat Indonesia pada masa sulit ini, dan akan terus memantau situasi untuk memobilisasi lebih banyak bantuan.

Dalam pernyataan tersebut, UE juga mengungkapkan duka cita kepada keluarga ratusan korban meninggal dunia juga luka-luka, serta mengapresiasi pihak-pihak yang bekerja keras menyelamatkan para korban dalam situasi yang sulit.

"Kami menyampaikan belasungkawa kami kepada mereka yang telah kehilangan orang yang dicintai," sebut pernyataan UE.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa berkekuatan 7,4 Skala Richter (SR) dengan terpusat di kedalaman 10 kilometer pada 27 kilometer timur laut Donggala, Sulawesi Tengah, terjadi pada Jumat (28/9), pukul 17.02 WIB. 

Gempa bumi ini telah memicu tsunami setinggi 0,5 hingga enam meter di pesisir barat Sulawesi Tengah.

Bencana alam tersebut mengakibatkan 384 orang meninggal dunia sementara 540 orang lainnya terluka.

Baca juga: Bandara Palu sudah layani pesawat pembawa bantuan

Baca juga: Kemensos kirim bantuan tanggap darurat gempa Donggala

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018