Jangan menunggu parah, baru mau pulang
Jakarta (ANTARA News) - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah kembali memulangkan WNI bernama Siti Nuraini binti Rasyid Sadili, Sabtu (29/9) yang stroke berat dan telah dua bulan dirawat di Rumah Sakit King Fahad Jeddah, Arab Saudi.

Siaran Pers KJRI Jeddah yang diterima Antara Jakarta, Minggu, menyebut, Nuraini semula sempat ditolak dua bulan lalu oleh pihak rumah sakit karena berstatus overstayer (ilegal) dan tidak ada pihak yang menjamin biaya perawatannya.   

Selama dirawat di rumah sakit tersebut, perempuan kelahiran 1978 yang tidak mampu menggerakkan hampir seluruh anggota badannya itu selalu dimonitor KJRI Jeddah.

Seiring kondisinya yang membaik, Nuraini akhirnya dikeluarkan dari rumah sakit dan dipindahkan sementara ke shelter KJRI sambil menunggu pengurusan dokumen perjalanan yang diperlukan, antara lain, Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP), keterangan layak terbang dari rumah sakit atau standard Medical Information Form/Medif, exit permit dan bekal obat-obatan selama perjalanan.

"Dia masuk rumah sakit sekitar pertengahan Juli lalu," lapor seorang relawan WNI yang turut mengantar Nuraini ke rumah sakit kepada KJRI.

Menurut catatan otoritas Imigrasi Saudi (jawazat), WNI asal Tangerang, Banten, ini telah 12 tahun tinggal di Arab Saudi dan dilaporkan kabur dari majikannya serta kemudian bekerja secara ilegal.

Pelaksana Fungsi Konsuler-1 yang merangkap Koordinator Perlindungan Warga (KPW) Safaat Ghofur mengatakan, KJRI telah mengupayakan exit permit dari Tarhil (Pusat Detensi Imigrasi) Syumaisi. 

"Terkait biaya perawatan Nuraini, kami menegosiasikan dengan pihak rumah sakit. KJRI mengapresiasi pihak rumah sakit yang telah mengizinkan Nuraini keluar dari rumah sakit meskipun penyelesaian biaya perawatan masih dibicarakan," katanya.

Safaat menambahkan bahwa Pemerintah Daerah Tangerang telah turut membantu menyetorkan deposit untuk meringankan beban biaya perawatan Nuraini selama dirawat di rumah sakit.

Mengingat kondisi Nuraini masih lemah dan harus menggunakan kursi roda, KJRI Jeddah menugaskan staf KJRI untuk mendampingi Nuraini selama penerbangan hingga di Jakarta. 
 
Selain itu, KJRI Jeddah telah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait di Tanah Air terkait penanganan lanjutan bagi Nuraini setibanya di Tanah Air, tindakan medis dan pengaturan agar Nuraini bisa berjumpa dengan keluarganya.

Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah,  Mohamad Hery Saripudin, terus mengingatkan para WNI yang sering mengalami sakit-sakitan agar segera pulang ke Tanah Air.

"Jangan menunggu parah, baru mau pulang," imbau Konjen.

Konjen juga mengapresiasi kerja sama Pemerintah Daerah Kota Tangerang yang turut  memberikan perhatian dan menunjukkan kepedulian terhadap nasib warganya yang mengalami masalah di Arab Saudi.

"Kami berharap langkah yang ditempuh Pemkot Tangerang, turun tangan membantu warganya di luar negeri dapat mendorong pemda lainnya untuk bersama dengan KJRI Jeddah membantu warganya yang mengalami masalah di rantau," ujar Konjen.

Konjen juga menegaskan akan terus memelihara sinergi dengan unsur masyarakat guna memperkuat pelindungan masyarakat Indonesia yang berada di wilayah kerja KJRI Jeddah.
  
Baca juga: Derita Nuraini, TKI Ilegal yang terkena stroke di Jeddah

Baca juga: KJRI Jeddah urus pemulangan WNI ilegal

Baca juga: KJRI Jeddah bantu pemulangan TKI penderita kanker

 

Pewarta: Dewanti Lestari
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018