Apapun hasilnya besok, bagi saya, mereka udah berikan segalanya. Jangan lupa, mereka satu-satunya timnas yang memberikan tiga gelar untuk PSSI, untuk Indonesia. Saya tidak pernah melihat ada timnas lain yang bisa melakukannya
Selangor, Malaysia (ANTARA News) - Pelatih tim nasional sepak bola U-16 Indonesia Fakhri Husaini menginstruksikan para pemainnya untuk tidak menanggapi kritikan warganet di media sosial.

Menurut Fakhri, pemain tidak perlu membuang energi dan waktu merespon warganet yang, diyakininya, tak pernah bermain sepak bola bahkan menendang bola di lapangan.

"Tak perlu merisaukan omongan warganet yang saya yakin tidak pernah seumur hidupnya masuk ke lapangan atau mungkin tak pernah menonton sepak bola," ujar Fakhri di Selangor, Malaysia, Minggu.

Pelatih asal Aceh itu berkisah, salah satu pemainnya yang paling banyak mendapatkan serangan warganet adalah penyerang Amiruddin Bagus. 

Bagus kerap dianggap warganet egois saat menguasai bola saat berlaga di Piala U-16 Asia 2018.

"Saya sudah membicarakan tentang itu dengan bagus. Saya bilang ke dia, kalau yang bilang itu saya kamu harus dengar, yang lain tidak perlu. Dari ratusan ribu pengikutnya di media sosial, saya yakin sebagian besar tak pernah menendang bola," kata Fakhri.

Lagi pula, terkait sikap egois Bagus di lapangan, Fakhri menyebut hal itu lebih sering berdampak positif bagi timnya.

"Saya harus mengakui beberapa kemenangan kami itu karena keegoisan Bagus," tutur dia.

Fakhri Husaini pun meminta kepada masyarakat Indonesia, terutama warganet, untuk lebih menghargai timnya. Sebab, timnas U-16 Indonesia asuhannya ini merupakan timnas sepak bola pertama yang mempersembahkan tiga gelar internasional bagi bangsa Indonesia.

Sejak dibentuk tahun 2017, timnas U-16 Indonesia yang ditangani Fakhri mengoleksi gelar kampiun di Piala U-16 Tien Phong Plastic 2017 di Vietnam, turnamen sepak bola remaja U-16 JENESYS Jepang-ASEAN 2018 di Jepang dan Piala U-16 AFF 2018 di Indonesia.

"Mereka mesti dihargai dan tak layak dikomentari buruk sejelek apapun mereka bermain," kata Fakhri.

Berikutnya, timnas U-16 Indonesia akan berhadapan dengan Australia di perempat final Piala U-16 Asia 2018, Senin (1/10). Kalau berhasil memenangkan laga itu, Indonesia dipastikan untuk pertama kali sepanjang sejarah tampil di Piala Dunia.

Namun, Fakhri menyebut para pemainnya tidak perlu membuktikan apapun di pertandingan tersebut sebab bagi dirinya timnas U-16 Indonesia sudah menggoreskan sejarah di persepakbolaan Indonesia.

"Apapun hasilnya besok, bagi saya, mereka udah berikan segalanya. Jangan lupa, mereka satu-satunya timnas yang memberikan tiga gelar untuk PSSI, untuk Indonesia. Saya tidak pernah melihat ada timnas lain yang bisa melakukannya," tutur pelatih yang merupakan anggota timnas Indonesia di era 1990-an itu.

Adapun pertandingan babak perempat final Piala U-16 Asia 2018, Indonesia versus Australia akan digelar pada Senin (1/10) di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, mulai pukul 16.30 waktu Malaysia atau 15.30 WIB.

Pemenang laga ini dipastikan melaju ke Piala Dunia U-17 tahun 2019, mengisi satu slot tempat untuk empat tim U-16 terbaik dari Asia. 

Baca juga: Indonesia anggap lawan Australia partai final
Baca juga: Timnas U-16 pertajam taktik untuk hadapi Australia
Baca juga: Hadapi Australia, Indonesia bertekad benahi pemanfaatan bola mati

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018