Jakarta (ANTARA News) - Setelah meluncurkan V9 dalam gelaran megah pada akhir Maret lalu, Vivo kembali menghadirkan ponsel seri V andalannya Vivo V11 Pro pada pertengahan September.

Vivo V11 Pro menjadi ponsel pertama di pasar Indonesia yang mengusung teknologi pemindai sidik jadi dalam layar. Ponsel ini juga hadir dengan tampilan layar yang lebih luas berkat notch yang lebih kecil dari V9.

Vivo meningkatkan kemampuan kamera V11 Pro dari pendahulunya dengan menyematkan kamera 25MP untuk selfie dan kamera belakang ganda dengan konfigurasi 12MP + 5MP.

Selain itu, seperti keluarga seri V lainnya, V11 Pro juga dibekali dengan AI Camera dengan dukungan fitur kecerdasan buatan (AI) pada kamera. Berikut ulasan Antara News untuk Vivo V11 Pro.
 
Vivo V11 Pro (ANTARA News/Arindra Meodia)


Desain
Hal pertama yang menarik mata saat layar Vivo V11 Pro menyala adalah desain layar notch yang jauh lebih kecil dari pendahulunya, V9. Desain ini juga diusung oleh kompetitor Vivo, Oppo, dalam produk terbarunya F9, yang diperkenalkan di pasar Indonesia terlebih dahulu.

Bagian notch atau poni hanya menyisakan kamera depan, sementara speaker ditempatkan di bezel bagian atas. Hal ini menjadikan tampilan layar Vivo V11 Pro lebih luas, dan membuat penggunaan terasa lebih lega.

Ukuran bezel yang ultra tipis juga terdapat di sisi kanan-kiri 1.76mm. Hal ini membuat layar 6,41 inci Super AMOLED V11 Pro memiliki aspek rasio 19,5:9 dengan rasio layar-ke-bodi 91,27 persen.

Meski memiliki ukuran layar yang lebih besar dari pendahulunya, V11 Pro mengusung desain lengkungan bodi 3D yang memadukan tepi telepon ke layar, sehingga ponsel tetap nyaman dalam genggaman.

V11 Pro juga menawarkan desain yang menggoda pada bagian belakang. Dengan memindahkan pemindai sidik jari ke dalam layar, tampilan belakang V11 Pro nampak sederhana -- hanya kamera ganda lengkap dengan LED flash yang di susun secara vertikal pada pojok kiri atas, dan tulisan "VIVO" di bagian tengah.

Tidak hanya itu, pilihan warna yang dihadirkan untuk V11 Pro juga membuat ponsel tersebut nampak semakin elegan. Antara kebagian perangkat dengan warna Starry Black yang tampil menawan dengan warna hitam dan sentuhan biru bertabur kilauan di bagian bawah.

Konsep desain gradasi warna sebenarnya telah banyak diusung oleh vendor smartphone. Salah satu yang awal mengusung konsep ini adalah Huawei pada ponsel premiumnya P20 pada Maret lalu, serta Oppo pada Find X pada Juni lalu.

Memindahkan pemindai sidik jari ke bagian dalam layar juga membuat tampilan depan V11 Pro semakin menarik. Pasalnya, lambang sidik jari dengan warna hijau akan muncul saat ponsel diangkat dalam mode tidur.

Demikian pula saat proses pemindaian sidik jari berlangsung dan kemudian berhasil, warna hijau akan berpendar dan menjalar di permukaan layar. Hal ini membuat perangkat terkesan futuristik.

Sementara itu, di bagian samping kanan terdapat tombol volume dan tombol kunci, sedangkan di samping kiri terdapat slot SIM card dan MicroSD. Pada bagian bawah terdapat speaker, port audio jack 3.5mm dan port USB. Sayangnya, V11 Pro masih menggunakan MicroUSB, bukan USB Type C.
 
(Video review Vivo V11 Pro. ANTARA News/Arindra Meodia/Rizky Aulia)

Software
Vivo V11 Pro dibekali sistem operasi Android Oreo 8.1 yang dipasangkan dengan tampilan antarmuka Functouch 4.5 terbaru. Seperti pendahulunya, launcher bawaan Vivo tersebut tampak mirip dengan antarmuka iPhone.

Saat bagian bawah layar ditarik, muncul laci yang menyimpan menu-menu khas iOS, termasuk pengaturan kecerahan, bluetooth, Wifi dan mode offline, sementara saat bagian atas layar ditarik akan muncul seluruh notifikasi.

Layaknya iOS, kumpulan aplikasi yang sedang dijalankan juga tampil secara vertikal -- antarmuka pada ponsel Android umumnya horizontal. Tidak hanya itu, cara menutup aplikasi yang harus diusap dari bawah ke atas juga membuat semakin mirip dengan iOS.

Terlepas dari hal itu, Funtouch 4.5 terbilang simpel tanpa banyak variasi, sehingga tidak membebankan kinerja RAM. Perpindahan screen pun terasa cepat.

Funtouch OS 4.5 menghadirkan beberapa aplikasi pre-instal, antara lain iManager untuk mengelola ruangan dan memantau data, File Manager yang memiliki fitur mirip dengan iManager, dan aplikasi EasyShare  untuk berbagi file ke sesama Android yang juga dapat dimanfaatkan untuk transfer data ke ponsel baru.

Launcher bawaan Vivo tersebut juga membawa kemampuan multi-tasking yang memungkinkan menjalankan lebih dari satu aplikasi secara bersamaan dengan cara menarik tiga jari atas ke bawah atau menekan "multi-tasking" pada laci bawah.

Ada pula fitur untuk menyembunyikan tombol navigasi yang digantikan dengan gerakan navigasi untuk tampilan layar yang lebih luas, fitur kloning aplikasi untuk menduplikasi aplikasi WhatsApp dan Facebook, dan fitur Satu Tangan untuk memperkecil tampilan layar agar ponsel lebih mudah digunakan.

Satu yang baru di V11 Pro adalah adanya asisten kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan Vivo, yakni Jovi yang hadir dengan fitur-fitur seperti Smart Camera dan Game Mode.

Tidak hanya itu, Vivo juga membekali V11 Pro dengan Motorbike Mode untuk menangani panggilan masuk dengan cara lebih aman ketika berkendara. Saat mode tersebut diaktifkan, pengguna dapat menolak panggilan, dan merespons dengan SMS, serta menonaktifkan pemberitahuan.

Untuk keamanan, Vivo melakukan inovasi pada V11 Pro dengan membenamkan pemindai sidik jari dalam layar, yang menjadikan V11 Pro ponsel pertama di Indonesia yang memiliki fitur ini. Meski baru, teknologi ini nyaman digunakan dan sangat responsif.

Selain itu, Vivo juga mempersenjatai V11 Pro dengan AI Face Access yang akan memindai wajah untuk membuka kunci ponsel, dan membuka aplikasi yang bersifat privasi. Fitur ini juga memiliki sensitivitas yang cukup baik -- dapat mengenali wajah meski menggunakan kacamata dan poni.
 
Tampilan antarmuka Funtouch 4.5 pada Vivo V11 Pro (ANTARA News/Arindra Meodia)


Hardware
Dari segi dapur pacu, V11 Pro dipersenjatai prosesor kelas menengah milik Qualcomm yang disebut-sebut meimiliki performa mendekati premium, Snapdragon 660.

Vivo sebenarnya telah membenamkan prosesor tersebut pada "adik" V11 Pro, V9 6GB yang meluncur pada akhir Juni.

Di Indonesia, selain Vivo, baru Xiaomi yang menghadirkan perangkat dengan chipset Snapdragon 660 yang ditanamkan pada Xiaomi A2 yang diluncurkan belum lama ini.

Snapdragon 660 memiliki performa clock speed dari cluster Kryo 260 2.2GHz, dukungan Adreno 512, dan dukungan LPDDR4 1866MHz.

Dengan RAM 6GB dan ROM 64GB, V11 Pro dapat menjalankan lebih banyak aplikasi secara bersamaan dan kemampuan beralih antar aplikasi terasa lebih lancar.

Berdasarkan tes PCMark for Android, performa V11 Pro diberi nilai 5904, yang dapat disandingkan dengan Honor 9 ataupun Huawei Nova 2S, dan tidak terlampau jauh dengan Asus Zenfone 5.

Sementara itu, tes Antutu Benchmark untuk V11 Pro menunjukkan skor 125639. Angka ini jauh lebih tinggi dari pendahulunya V9 dan Xiaomi Redmi Note 5. Sayangnya, catatan ini masih kalah dengan ponsel terbaru Huawei, nova 3i.

Sebagai informasi, aplikasi benchmark PCMark mengukur performa smartphone lewat pengujian yang berbasis aktivitas sehari-hari yang biasa dilakukan pemakai, sebutlah mengetik, menjelajah di internet, atau pun penyuntingan video.

Sementara, Antutu menguji beberapa hal antara lain 3D, User Experience (UX), CPU, GPU dan RAM.
 
Hasil benchmark performa untuk Vivo V11 Pro dari PCMark for Android (kiri) dan Antutu (kanan) (ANTARA News/Arindra Meodia)


Kamera
Vivo meningkatkan kemampuan kamera V11 Pro dari pendahulunya dengan menyematkan kamera 25MP untuk selfie, yang tadinya 24MP di pada V9 dan V7.

Vivo juga telah meningkatkan pengembangan kecerdasan buatan (AI) untuk fitur-fitur fotografi yang lebih kuat, antara lain fitur AI Face Shaping untuk menyempurnakan bagian hidung, mulut dan mata dan AI Scene Recognition untuk mendeteksi objek.

Ada pula fitur AI Potrait Framing untuk memberitahukan cara memegang ponsel untuk hasil optimal, dan AI Selfie Lighting untuk menyesuaikan kombinasi cahaya dan objek wajah saat berswafoto.

Tanpa mengaktifkan fitur tersebut, hasil selfie V11 Pro dapat diacungi jempol -- mampu menghasilkan selfie yang jernih. Namun, dalam keadaan minim cahaya hasil kurang maksimal.

Saat digunakan untuk berswafoto bersama, kamera mampu mendeteksi wajah dengan cepat. Selain itu, kamera selfie V11 Pro juga dilengkapi dengan fitur Live Photo yang dapat merekam gambar sekitar 1,5 detik sebelum dan 1,5 setelah tombol shutter ditekan.

Fitur Potrait Mode nampak absen di V11 Pro. Sangat disayangkan Vivo menghapus fitur yang telah ada pada V7 dan V9 itu.
 
Hasil kamera depan Vivo V11 Pro (ANTARA News/Arindra Meodia)


Vivo juga meningkatkan kemampuan untuk kamera belakang. V11 hadir dengan kamera belakang ganda 12MP + 5MP, lebih baik dari V9 yang memiliki konfigurasi 13MP + 2MP.

Kamera belakang 12MP disebut memiliki Dual Pixel Sensors dengan 24 juta unit fotosensitif untuk sensitivitas cahaya yang lebih tinggi dan teknologi Dual-Pixel Autofocus standar DSLR yang dapat mengunci fokus hanya dalam 0,03 detik.

Sementara itu, kamera sekunder 5MP memungkinkan V11 Pro untuk memperhitungkan latar depan (foreground) dan latar belakang (background) dari objek, guna menciptakan efek depth-of-field atau yang akrab dikenal dengan istilah bokeh.

Alhasil, hasil foto kamera belakang V11 Pro memang jauh lebih baik dari V9. Efek bokeh yang dihasilkan kamera ganda belakang juga sangat natural, terlebih jika pemotretan dilakukan di luar ruangan.

Bahkan, efek bokeh juga bekerja dengan baik saat foto diambil dalam situasi backlight.

Meski tidak sebaik hasil foto dalam keadaan terang, efek bokeh yang dihasilkan dalam kondisi minim cahaya juga terbilang cukup bagus.
 
Hasil kamera belakang Vivo V11 Pro dengan fitur potrait mode (ANTARA News/Arindra Meodia)


Tanpa efek bokeh, hasil foto V11 Pro juga sangat bagus. Kamera dapat dengan baik menangkap objek saat berada di dalam kondisi minim cahaya. Detil warna yang dihasilkan juga sangat tajam.

Mode-mode yang ditawarkan pada kamera juga cukup beragam, antara lain Doc, Profesional, Panorama, AI Face Beauty dan AR Stickers. Selain pada kamera depan, fitur Live Photo yang membuat gambar terlihat lebih hidup.
Hasil kamera belakang Vivo V11 Pro dalam ruangan (ANTARA News/Arindra Meodia)
 
Hasil kamera belakang Vivo V11 Pro di luar ruangan (ANTARA News/Arindra Meodia)


Kesimpulan
Vivo V11 Pro menjadi pembaruan yang signifikan bagi pendahulunya, V9. Mulai dari prosesor yang lebih kuat, Snapdragon 660, hingga fitur andalan pemindai sidik jari dalam layar pertama di pasar Indonesia yang bukan sekedar "gimmick" semata.

Peningkatan juga dilakukan dari segi kamera, baik depan maupun belakang. Foto yang dihasilkan juga jauh lebih baik dari pendahulunya. Bahkan, memiliki kualitas tak kalah dari para pesaingnya.

Dibandrol dengan harga Rp4,999 juta, Vivo V11 Pro tampil memikat dengan desain, kamera dan teknologi teranyar. Meski dilego dengan harga sedikit lebih mahal -- dari Huawei nova 3i dan Oppo F9 -- ponsel ini mampu bersaing dengan kompetitornya.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018