Jakarta (ANTARA News) - Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono menyarankan kampanye di Sulawesi Tengah dihentikan sementara sehubungan adanya musibah gempa dan tsunami.

SBY dalam videonya di Youtube, Minggu, meminta semua pihak bersatu padu dan mengutamakan  membantu pemerintah dan  membantu masyarakat yang terkena musibah.

"Sementara kegiatan kampanye kita hentikan dulu," saran SBY.

SBY mengatakan, meskipun tidak sebesar dan sedahsyat di Aceh dan Nias dulu,  gempa bumi dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah juga besar dan korbannya juga banyak. 

"Oleh karena itu tindakan cepat Presiden Jokowi untuk berkunjung ke daerah bencana saya nilai tepat," kata Ketua Umum Partai Demokrat ini. 

Dengan datang langsung ke daerah bencana, kata SBY,  Presiden Joko Widodo bisa  melihat situasi dan mengambil keputusan agar operasi tanggap darurat berjalan dengam cepat dan juga efektif.

"Dan dalam keadaan seperti ini saya berpendapat dan menyarankan agar untuk sementara waktu, paling tidak untuk Sulawesi Tengah di Palu, Donggala, dan sekitarnya, kegiatan kampanye pemilu dihentikan," kata SBY lagi.

"Saya kira saatnya kita menunjukkan solidaritas untuk saudara-saudara kita yang mengalami musibah dan sekaligus membantu pemerintah untuk mengatasi bencana ini baik pada fase tanggap darurat maupun nanti saat rehabilitasi dan rekonstruksi," lanjutnya.

SBY mengatakan mempunyai kenangan indah pada pilpres 2009.

Waktu itu, dia dan Jusuf Kalla dijadwalkan melaksanakan kampanye.

Saat mendengar musibah  jebolnya bendungan di Situ Gintung, keduanya langsung menghentikan kampanye.

"Kami berdua bergandengan tangan menuju daerah  bencana dan bersama-sama untuk mengatasinya," katanya.

Cerita lain terjadi saat tsunami dan gempa bumi menghantam  Aceh dan Nias.

Saat itu di Aceh masih dalam situasi operasi militer dimana negara menghadapi GAM.

"Saya serukan untuk melakukan semacan gencatan senjata kepada pihak GAM dan TNI berhenti melakukan operasi militer dan bersama-sama kita mengatasi keadaan, menyelamatkan saudara-saudara kita yang masih bisa diselamtkan sambil segera melaksanakan tanggap darurat," katanya.

Saat itu, katanya, siang malam TNI  membantu mengangkuti jenazah, menyelamatkan yang masih bisa diselamatkan dan akhirnya tanggap darurat berjalan dengan baik.

 

Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018