Situasinya saat ini sangat berbeda dengan tahun lalu. Dengan cadangan Bulog yang cukup, saya yakin harga beras tetap stabil
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto meyakini bahwa dengan cukup memadainya jumlah cadangan beras di Bulog, maka harga beras ke depannya juga diharapkan akan bisa terus stabil.

"Situasinya saat ini sangat berbeda dengan tahun lalu. Dengan cadangan Bulog yang cukup, saya yakin harga beras tetap stabil," kata Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.

Menurut dia, pada tahun lalu situasinya berbeda karena cadangan Bulog ketika itu relatif tidak aman.

Untuk September 2018 ini, papar Kepala BPS, bahan makanan mengalami deflasi sebesar 1,62 persen dan sumbangannya ke deflasi adalah sebesar 0,36 persen.

Namun, ia mengakui bahwa ada dua komoditas yang harganya naik tipis, yaitu kentang dan beras. "Beras itu naiknya 0,28 persen jadi sumbangannya ke inflasi hanya 0,01 persen. Ini sumbangannya kecil sekali kepada inflasi," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, yang bersama-sama Dirut Perum Bulog Budi Waseso memantau di Pasar Induk Kramat Jati dan Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (14/9), memastikan bahwa pasokan beras aman dan harganya masih normal.

Menurut Amran Sulaiman, meski terjadi kekeringan di sejumlah lokasi tetapi dapat dipastikan bahwa produksi beras masih tetap berjalan dengan baik.

Hal tersebut juga karena pengubahan paradigma tanam padi yang merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah antara lain guna menstabilkan harga beras.

Perubahan paradigma itu berakar dari sebelumnya diketahui bahwa paceklik yang sebelumnya kerap terjadi pada November hingga Januari, adalah karena pada bulan Juli hingga September biasanya hanya menanam separuh dari kebutuhan.

Untuk itu, ujar dia, kunci agar tidak paceklik adalah menanam tidak hanya separuh, tetapi kalau bisa seluruh kebutuhan yang diperlukan, pada Juli, Agustus, September setiap tahun.

Mentan menuturkan bila dahulu harga beras dapat naik karena produksinya kurang, tetapi pada saat ini stok beras yang berada di gudang-gudang Bulog dan pasar induk cukup melimpah.

Selain itu, ujar dia, Kementan juga telah berupaya memotong rantai pasok beras untuk dapat menekan harga di tingkat konsumen.

Mentan juga berpesan kepada para pengusaha beras di Indonesia agar jangan ada yang menaikkan harga, karena setelah memantau langsung di pasar ditemukan bahwa harga terendah yang dicek adalah Rp8.200 per kilogram sehingga dapat disimpulkan tidak ada alasan untuk menaikkan harga.

Mentan juga berpendapat bahwa bila saat ini pihak Kementerian Pertanian juga sangat memperhatikan kesejahteraan para petani, sekaligus ingin agar pihak konsumen juga senang dengan tingkat harga yang ada.

Sementara itu, Dirut Bulog Budi Waseso berpesan kepada para pedagang agar mereka di pasar bila ingin membeli beras dapat langsung dilakukan di gudang Bulog, yang saat ini stoknya dalam keadaan penuh.

Baca juga: BPS catat September deflasi 0,18 persen 
Baca juga: Nantikan pengumuman BPS, IHSG dibuka melemah tipis

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018