Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian optimistis Indonesia mampu menjadi kiblat fesyen muslim dunia sesuai target Kementerian Perindustrian pada 2020.

"Pasar produk fesyen muslim semakin terbuka luas seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk muslim di Indonesia dan Dunia. Kami mendeklarasikan untuk menjadikan Indonesia kiblat muslim dunia Tahun 2020," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat meresmikan pameran 'Moslem Fashion Expo 2018' di Jakarta, Senin.

Airlangga menyampaikan Indonesia memiliki peluang yang besar untuk menjadi kiblat fesyen muslim di dunia, mengingat Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. 

Global Islamic Economy memprediksi pertumbuhan pasar fesyen muslim dunia pada 2020 mencapai 327 miliar dolar AS.

"Indonesia juga merupakan satu dari lima besar negara anggota Organisasi Kerjasama negara Islam (OKI) sebagai pengekspor fesyen muslim terbesar di dunia, setelah Bangladesh, Turki, Maroko, dan Pakistan," ungkap Airlangga.

Bangladesh merupakan negara anggota OKI yang mengekspor fesyen muslim terbesar yakni 33,73 miliar dolar AS, disusul Turki diurutan kedua sebesar 12,76 miliar dolar AS dan Indonesia diurutan ketiga dengan nilai ekspor 12,23 miliar dolar AS pada 2017.

Sehingga, lanjutnya, sangat laik bagi Indonesia untuk dapat menjadi kiblat fesyen muslim di dunia pada tahun 2020. 

"Saya yakin dengan potensi sumber daya yang kita miliki yang didukung oleh seluruh stakeholder visi ini dapat terwujud," pungkasnya.

Baca juga: Kemenperin sempurnakan peta jalan industri fesyen muslim

Baca juga: Wujudkan kiblat fesyen Muslim dunia, Kemenperin gelar "Indonesia Moslem Fashion Expo"


 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2018