Tahun ini ada 278 dan kita berharap 19 lokomotif datang, dananya kira-kira Rp30-35 miliar per lokomotifnya, sedang diproses
Jakarta (ANTARA News) - PT Kereta Api Indonesia akan mendatangkan 19 lokomotif tahun 2018 untuk mendukung penyiapan sarana angkutan logistik.

“Tahun ini ada 278 dan kita berharap 19 lokomotif datang, dananya kira-kira Rp30-35 miliar per lokomotifnya, sedang diproses,” kata Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia/KAI (Persero) Edi Sukmoro saat diskusi publik “Peran Kereta Api Guna Mendukung Peraturan Pemerintah dalam Penerapan Pembatasan Muatan Angkutan Barang di Jalan Raya” di Jakarta, Selasa.

Edi menjelaskan penambahan sarana lokomotif salah satunya untuk mengantisipasi kebutuhan pengangkutan barang menggunakan kereta api yang diharapkan akan meningkat.

Ditambahkan dengan adanya kebijakan pembatasan angkutan barang melalui jalur darat, yaitu “overload overdimension” (ODOL) yang berlaku pada 1 Agustus 2018 kemungkinan angkutan logistik dengan kereta api akan bertambah.

Namun, dia menuturkan saat ini para pemilik barang masih memilih angkutan darat karena dari segi tarif lebih murah serta dari segi pengangkutan dari pintu ke pintu.

“Karena mereka bukan mengangkut dari stasiun ke stasiun, tapi dari pabrik misalkan ke gudang penyimpanan, jadi kita harus berpikir mendapatkan solusi ‘door to door’ pemilik barang mendapatkan kemudahan diangkut dari titik semula sampai titik yang mereka mau bukan stasiun,” katanya. 

Edi mengaku dari segi fasilitas sarana dan prasarana untuk angkutan logistik sudah siap.

“Penyiapan sarana yang pasti angkutan barang kita siap, tapi ada juga pengembangan penanganan bongkar muatnya, kemudian pengembangan kalog itu sendiri, sistem e-kargo tadi suatu pengembangan investasi yang harus dilakukan, tetapi kami siap mendukung itu,” katanya. 
Baca juga: KAI akan reaktivasi empat jalur rel di Jabar

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018