Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pemuda dan Olahraga menjanjikan santunan kepada atlet-atlet paralayang Indonesia yang menjadi korban gempa di Palu ketika sedang mengikuti Kejuaraan Terbuka Paralayang Lintas Alam Palu Nomoni.

"Kami bersama pengurus paralayang berusaha memenuhi hak-hak para atlet karena mereka masih dalam tanggungan negara. Kami akan memberikan santunan kepada keluarga para atlet," kata Menpora Imam Nahrawi dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa.

Menpora mengatakan santunan kepada keluarga atlet-atlet paralayang Indonesia akan diberikan secara bersamaan dengan atlet-atlet PPLP di Palu sebagai atlet-atlet binaan Kemenpora.

"Kami punya 100 atlet di sana yang tidak lagi punya tempat tinggal dan tempat latihan. Kami akan memberikan santunan secara bersama dengan atlet-atlet paralayang yang juga menjadi korban gempa, baik keluarga korban meninggal ataupun korban luka-luka," kata Menpora.

Sebanyak tujuh atlet dari 32 atlet paralayang peserta Kejuaraan Terbuka Lintas Alam adalah korban meninggal akibat tertimpa reruntuhan bangunan Hotel Roa-Roa di Palu.

Mereka adalah Ardi Kurniawan, Franky Kowas, Glen Mononutu, Petra Mandagi, Reza Kambey, Serda Fahmi dan atlet Korea Selatan Lee Dong-ji.

"Para korban gempa yang selamat sebagian sudah pulang ke daerah masing-masing, termasuk peserta dari Belgia dan Singapura. Mereka tidak menderita luka serius kecuali viki yang sempat tertimpa material saat gempa terjadi," kata Menpora.

Baca juga: Jenazah atlet paralayang Franky dan Ardi ditemukan

Baca juga: Isak tangis warnai kedatangan jenazah atlet paralayang


Sebanyak lima jenazah atlet korban meninggal gempa Palu telah ditemukan tim evakuasi gabungan. Mereka adalah Petra Mandagi, Glen Monutu, Reza Kambey, Ardi Kurniawan dan Franky Kowas. Sedangkan dua korban lain yaitu Lee Dong Ji dan Serda Fahmi belum ditemukan.

"Kemenpora dan seluruh jajaran pengurus paralayang masih terus aktif melakukan komunikasi dengan Gendong Subandono sebagai pelatih kepala tim nasional paralayang. Dia ada di Palu untuk turut melakukan evakuasi," kata Menpora.

Menpora juga memohon kepada keluarga Ardi yang berada di Batu, Malang, untuk mengikhlaskan putra mereka dimakamkan di Palu menyusul kesulitan pengangkutan jenazah dari Palu ke daerah lain.

"Kami mohon kepada keluarga untuk mengikhlaskan dan tetap mengikuti prosedur yang sekarang sudah ditetapkan yaitu pemakaman satu tempat di Palu," kata Menpora.

Baca juga: Peraih emas Asian Games selamat dari gempa Palu

Baca juga: BIN pastikan kondisi keamanan di Palu makin kondusif

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018