Jakarta (ANTARA News) - Aktor Indonesia Ganindra Bimo turut berduka cita atas tragedi bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Sulawesi Tengah, sekaligus menyebut duka bencana tersebut sebagai duka dunia.

"Ini bukan hanya duka masyarakat Indonesia saja, ini duka satu dunia karena kemarin kita belum usai diguncang gempa di Lombok sekarang kita sudah tertimpa lagi bencana baru di Palu, Donggala dan wilayah sekitarnya. Terlebih lagi korban jiwa akibat bencana di Sulawesi Tengah itu sudah mencapai ribuan orang," kata Ganindra ditemui usai menghadiri gala premiere "Venom" di Jakarta, Selasa malam (2/10).
 
Pasangan selebriti Indonesia Ganindra Bimo - Andrea Dian menghadiri gala premiere "Venom" di Jakarta, Selasa malam (2/10/2018). (Antara News/ Aji Cakti)


Ganindra berharap agar masyarakat tidak terprovokasi oleh isu-isu yang dilemparkan oknum tak bertanggung jawab, dan alangkah lebih baik untuk turut serta dalam program-program sosial yang meringankan beban korban selamat bencana alam di Sulawesi Tengah.

"Mungkin dengan level menyumbang sudah sangat membantu korban daripada Anda saling menyalahkan satu sama lain, karena sikap saling menyalahkan ini buat saya tindakan percuma, buang-buang waktu dan merupakan tindakan yang tidak bermanfaat," ujarnya.

"Kita berdua cuma bisa mendoakan semoga semuanya dapat pulih kembali, orang-orang yang ditinggalkan atau kehilangan bisa dikuatkan untuk menjalani ini semua. Pokoknya kita berdoa bersama agar tragedi ini tidak terjadi lagi," tambah Andrea Dian yang hadir mendampingi sang suami Ganindra.

Berdasarkan data yang diperoleh Antara hingga Selasa malam, korban tewas akibat bencana gempa bumi dan tsunami di Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Sigi, provinsi Sulawesi Tengah mencapai 1.374 orang.   
       
Baca juga: Ganindra Bimo dan Andrea Dian puji "Venom"

Baca juga: BNPB: korban gempa-tsunami Sulteng 1.374 meninggal

Baca juga: Warga permukiman yang selamat mengharap bantuan

Baca juga: Sebagian korban gempa Palu hangus terbakar

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018