Perajin batik itu abdi dalem yang memang pesanannya khusus dari Keraton dengan motif khusus pakem.
Bantul, (ANTARA News) - Lokakarya tentang pewarnaan alami batik yang akan dilaksanakan di Kampung Batik Giriloyo, Desa Wukirsari, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada 5-6 Oktober diharapkan makin mengenalkan sentra batik tulis tersebut.

"Salah satu sentra batik di Bantul, khususnya batik tulis itu, memang sentranya di Giriloyo Wukirsari, jadi sudah sangat tepat lokakarya  itu dilaksanakan di sana," kata Sekretaris Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian Bantul Kesi Irawati di Bantul, Selasa.

Lokakarya tentang pewarnaan alami batik yang digelar Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) DIY itu merupakan rangkaian kegiatan dua tahunan dalam pelestarian batik bertajuk Jogja International Batik Bienale (JIBB).

Dia menjelaskan lokasi lokakarya batik yang akan menghadirkan narasumber kompeten bidang pewarnaan alami batik itu merupakan pilihan Pemda DIY, sedangkan pihaknya menyambut positif karena bisa makin mengenalkan sentra batik tulisnya.

"Tempatnya memang sentra kerajinan batik, apalagi di sana tidak ada batik cap, jadi memang khusus produksi batik tulis, dan perajin batik Giriloyo itu merupakan turun-temurun dari pembatik sebelumnya," katanya.

Kesi juga mengatakan wilayah Giriloyo Wukirsari memang berdekatan dengan kawasan makam Raja-Raja Mataram Imogiri, karena itu para pembatik setempat pada masa lalu abdi dalem atau orang yang mengabdikan dirinya pada Keraton.

"Perajin batik itu abdi dalem yang memang pesanannya khusus dari Keraton dengan motif khusus pakem, kemudian secara turun-temurun, sehingga sampai sekarang batik tulis sudah bisa dimodifikasi dengan motif tren pasar," katanya.

Oleh sebab itu, kata dia, dukungan dari Pemda Bantul melalui instansinya adalah menyiapkan lokasi dan fasilitas untuk peserta lokakarya pewarnaan alami, bahkan ikut berpartisipasi dalam mengisi praktik membatik dengan pewarna alami.

"Memang kegiatan DIY, tetapi kita ketempatan dan kami sudah persiapan, makanya kami bersama camat dan unsur Dekranasda melakukan koodinasi untuk suksesnya itu. Rencananya lokakarya akan diikuti lebih dari 100 orang," katanya.

Kepala Bidang Kerajinan Dekranasda DIY Polin Napitupulu mengatakan lokakarya pewarnaan alami batik akan diikuti 125 peserta dari berbagai provinsi di Indonesia dan luar negeri.

"Mereka dari kabupaten/kota yang minimal berbasiskan batik, dari komunitas, asosiasi, pelajar dan semua elemen. Kemudian narasumber mendatangkan ahlinya dari dua negara, yaitu dari Thailand dan Taiwan, kemudian ahli pewarna alami dari Jombang, Jawa Timur," katanya.

Melalui kegiatan itu, diharapkan peserta akan mendapat pewarna alami baik secara pasta, kemudian proses pencelupannya dan bagaimana secara cepat dan mengefisienkan, sehingga bisa masuk pasar dengan harga ekonomis.*

Baca juga: Cara unik karyawan peringati Hari Batik Nasional

Baca juga: Kombinasi batik-hijab bisa menangkan persaingan fesyen dunia, kata Menpar


 


 

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018