Perjuangan kita menuju ranking 25 besar dunia di tahun 2045 dimulai dari kaki anak-anak kita
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyatakan timnas Indonesia U-16 memiliki potensi besar dan masa depan yang masih panjang untuk meningkatkan performa mereka ke jenjang yang lebih tinggi.

"Untuk pemain U-16, pemerintah terus fokus bagaimana pendidikan dan latihan mereka, kita akan pantau terus, baik sekolah, pendidikan formal, maupun latihan sehari-hari, karena perjalanan masih panjang," kata Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta ketika menyambut timnas Indonesia U-16 di kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu.

Mewakili Menpora Imam Nahrawi yang berhalangan hadir, Isnanti menyampaikan apresiasi dari pemerintah untuk tim asuhan Fakhri Husaini tersebut, karena mampu menorehkan hasil delapan besar di Piala Asia U-16.

"Memang ada impian masuk Piala Dunia menjadi empat besar. Impian itu belum terwujud, tapi sesungguhnya secara performa masuk delapan besar Asia dan Asia Tenggara ini sesuatu yang dahsyat," kata Isnanta.

"Kita sudah membuktikan bahwa yang namanya Garuda Asia itu sudah benar-benar bisa disejajarkan dengan kekuatan Asia. Inilah progres yang memang harus diapresiasi," kata Isnanta.

Baca juga: Fakhri bangga kepada pemain Timnas U-16 Indonesia

Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria mengemukakan David Maulana dkk akan kembali ke klub mereka masing-masing, kembali ke sekolah dan kembali menjadi satu elemen masyarakat yang bisa menunjukkan nilai sepak bola, yakni "respect", disiplin dan sportifitas.

"Kita tak berhenti di sini. Perjuangan kita menuju ranking 25 besar dunia di tahun 2045 dimulai dari kaki anak-anak kita. Ini yang harus dibantu dengan sistem sepak bola yang baik di sekitar kita," kata Ratu Tisha.

Pelatih timnas Indonesia U-16 Fakhri Husaini menambahkan di level usia muda itu yang menjadi perhatian utama bukan seberapa banyak piala yang bisa diraih.

"Bagi saya ini pelajaran penting yang didapatkan pemain. Terlepas dari itu kita bisa melihat, memetakan peluang-peluang kita untuk bisa tampil di World Cup kelompok umur 17 tahun ini sungguh besar," kata Fakhri.

Baca juga: Fakhri kembali ke kantor usai Piala Asia

Di Piala Asia U-16, tak ada satu negara pun yang mendominasi, ungkap Fakhri. Indonesia bisa menang melawan Iran yang sebelumnya adalah runner up Piala Asia, dan meladeni India.

"Artinya peluang kita bisa ambil jika kita bisa bekerja keras lagi di masa yang akan datang," kata Fakhri.

Setelah pertemuan dengan Kemenpora dan PSSI, Fakhri berharap nantinya ada langkah-langkah konkret terkait sistem pembinaan sepak bola usia muda yang terintegrasi dan berkelanjutan dari semua pemangku kebijakan.

Timnas U-16 di Piala Asia U-16 terhenti di babak perempat final setelah kalah 2-3 dari Australia di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Senin.

Dengan hasil tersebut, mereka gagal mengamankan peluang untuk mendapatkan tiket ke Piala Dunia U-17 2019 yang akan berlangsung di Peru.

Baca juga: Sutan Zico fokus pulihkan cedera usai Piala Asia

Baca juga: Indonesia gagal ke Piala Dunia U-17

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2018